Formulasi Lilin Aromaterapi Kombinasi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) Dan Minyak Atsiri Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Sebagai Antinyamuk Aedes aegypti

  • Ariyani Buang Universitas Pancasakti Makassar
  • Andi Nuriilmi Adriana Universitas Pancasakti Makassar
  • Rudi Rudi Universitas Pancasakti Makassar
Keywords: Minyak atsiri; daun jeruk nipis; daun nilam; Lilin aromaterapi; Aedes agepty

Abstract

Lilin aromaterapi adalah aplikasi aromaterapi secara inhalasi  yang dihasilkan dari tetesan minyak atsiri dalam wadah berisi air panas.dan akan menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar. Daun nilam (Pogostemon cablin Benth) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai aromaterapi dan antinyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan lilin aromaterapi sebagai anti nyamuk Aedes agepty dari kombinasi minyak atsiri daun nilam dan minyak atsiri daun jeruk nipis. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium, Penyarian  minyak  atsiri  dilakukan  dengan  metode  destilasi  uap  sedangkan  pembuatan  lilin  dengan metode peleburan. Lilin aromaterapi dibuat  dalam 4 formula yaitu : F1 basis lilin sebagai kontrol negatif, F2, F3 dan F4 masing-masing konsentrasi minyak atsiri  daun jeruk nipis : 0,55% b/b.: 1% b/b, F3 : 1,5% b/b sedangkan  minyak daun nilam (Pogostemon cablin Benth) 2% b/b. Selanjutnya dilakukan uji mutu fisik dengan aspek yang diuji berupa uji organoleptik yaitu warna, bentuk, aroma, uji gelembung udara, uji waktu bakar,  uji titik leleh dan uji efek antinyamuk terhadap Aedes agepty. Data dianalisis statistik   menggunakan One way ANOVA. Hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa  kombinasi minyak atsiri daun nilam dan minyak atsiri dan jeruk nipis dapat diformulasi menjadi lilin aromaterapi yang memenuhi syarat mutu fisik sesuai SNI0386-1989-A/II 0348-1980 yaitu uji organoleptik yaitu warna, bentuk, uji gelembung udara, uji waktu bakar dan  uji titik leleh.  Tidak ada perbedaan bermakna efek antinyamuk  dari lilin aromaterapi terhadap kematian nyamuk Aedes agepty pada konsentrasi minyak atsiri daun jeruk nipis F2: 0,55% b/v; F3 : 1% b/v dan F4 : 1,5% b/v dan minyak atsiri minyak nilam 2 % masing-masing dengan persentase  kematian nyamuk  yaitu  40 %; 60 % dan   55 %  sedangkan F4 (basis lilin) menunjukkan efek berbeda bermakna dengan persentase kematian nyamuk  yaitu  0 % pada α 0,05.

Published
2022-07-01