PERILAKU PENYEBARAN BERITA HOAX DAN HATE SPEECH DI KALANGAN MAHASISWA DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku penyebaran berita hoax dan hate speech di kalangan mahasiswa di media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan sepuluh mahasiswa dari berbagai universitas dan program studi untuk memahami pengalaman mereka terkait berita hoax dan hate speech, serta respons mereka terhadap fenomena tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berita hoax sering kali dipercayai dan disebarkan karena kurangnya literasi digital dan kecenderungan menelan informasi secara mentah-mentah. Hoax yang sering ditemui melibatkan informasi sensasional seperti berita kematian selebriti atau informasi kesehatan yang tidak benar, serta tentang hadits-hadits palsu. Mahasiswa cenderung merasa kesal dan frustasi ketika menemukan bahwa informasi tersebut adalah hoax, dan beberapa dari mereka melaporkan atau memberi tahu teman-teman mereka tentang kebenaran informasi tersebut. Di sisi lain, hate speech di Instagram menyebabkan dampak psikologis yang signifikan bagi korban, seperti rasa sakit hati, hilangnya kepercayaan diri, dan trauma. Motivasi utama di balik penyebaran hate speech adalah mencari perhatian, likes, dan viewers. Meskipun beberapa mahasiswa memilih untuk tidak peduli dengan hate speech, mereka tetap menyadari dampak negatifnya terhadap kesehatan mental dan suasana social. Untuk mengatasi masalah ini, disarankan adanya peningkatan literasi digital melalui pendidikan dan pelatihan, kampanye kesadaran, penguatan regulasi dan kebijakan, pengembangan teknologi deteksi hoax, dan penyediaan layanan dukungan bagi korban hate speech. Peningkatan literasi digital dan kesadaran tentang bahaya hoax dan hate speech diharapkan dapat mengurangi penyebaran informasi palsu dan ujaran kebencian, serta menciptakan lingkungan media sosial yang lebih aman dan sehat bagi mahasiswa.
References
Anggini, W. Y., Desnaranti, L., & Putra, F. P. (2021). PKM Pelatihan Mengenal dan Mengidentifikasi Hoax LKSA Ar Ridho Rangkapan Jaya, Depok. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(4), 837–840. https://doi.org/10.31949/jb.v2i4.1474
Mafulla, D., Hestianah, S., & Kholik, A. (2021). Efektifitas Media Sosial Instagram Sebagai Strategi Promosi Online Kawasan Wisata Pacet Mojokerto. Jurnal El-Idaarah, 1(2).
Noija, J. I., Toule, E. R. M., & Latumaerissa, D. (2024). Kebijakan Krimimnal Perbuatan Ujaran Kebencian (Hate Speech) Melalui Media Sosial Menurut Hukum Pidana. PATTIMURA Law Study Review, 2(1), 139–155.
Parhan, Muhamad, Jenuri Jenuri, and Mohammad Rindu Fajar Islamy. “Media Sosial Dan Fenomena Hoax: Tinjauan Islam Dalam Etika Bekomunikas.” Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi 5, no. 1 (2021): 59–80. https://doi.org/10.15575/cjik.v5i1.12887.
Rahmi, Hanna, and Andreas Corsini. “Tinjauan Fenomena ‘Hate Speech’ Dengan Muatan Politik Di Indonesia Dalam Perspektif ‘Psychological Hatred.’” Jurnal Keamanan Nasional 6, no. 2 (2021): 285–303. https://doi.org/10.31599/jkn.v6i2.461.
Shabiriani, Uzda Nabila. “Dramaturgi Dalam Identitas Dan Citra Influencer Kadeer Bachdim Pada Akun Instagram D_Kadoor.” Jurnal Nawala Visual 3, no. 2 (2021): 81–86. https://doi.org/10.35886/nawalavisual.v3i2.236.
Silalahi, Rut Rismsnta, and Vinta Sevilla. “Rekontruksi Makna Hoaks Di Tengah Arus Informasi Digital.” Global Komunika 1, no. 1 (2020): 8–17. https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/GlobalKomunika/article/view/1722.
Susi. “Komunikasi Dalam Moderasi Beragama ‘Perspektif Filsafat Komunikasi.’” Prosiding Webinar Nasional IAHN-TP Palangka Raya, no. 4 (2021): 62–70.
Copyright a licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.