CORE: Journal of Communication Research https://journal.unpacti.ac.id/index.php/CORE <p>CORE: Journal of Communication Research&nbsp;diluncurkan pada tahun 2022 dan diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pancasakti. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun yakni dibulan Januari dan Juli.</p> <p>CORE: Journal of Communication Research menerbitkan berbagai konsep atau ide tentang komunikasi seperti: komunikasi organisasi, studi media, teknologi komunikasi, komunikasi interpersonal, iklan, komunikasi antarbudaya, perencanaan komunikasi dan public relations. Tidak terbatas pada kajian komunikasi, jurnal ini juga mengakomodasi penelitian yang terkait dengan kajian organisasi public dan bisnis</p> en-US CORE: Journal of Communication Research 2985-6639 <center><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://drive.google.com/uc?export=view&amp;id=1CtZGVthFsx3gb-HAzxAp6wrc5c7sHfom" alt="Lisensi Creative Commons"></a><br>Copyright a licensed under a&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License</a>.</center> MEDIA MASSA DALAM BINGKAI KEKUASAAN (ANALISIS WACANA BERITA PASCA DEBAT PILPRES 2019 DI METRO TV) https://journal.unpacti.ac.id/index.php/CORE/article/view/1818 <p><em>Penelitian ini bertujuan menganalisis konstruksi wacana kekuasaan dan hegemoni dalam pemberitaan Metro TV pasca debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Indonesia. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Critical Discourse Analysis (CDA) berdasarkan kerangka Teun A. van Dijk, penelitian ini mengungkap bagaimana media memproduksi narasi yang merefleksikan ketidakberimbangan dan keberpihakan politik. Data diperoleh dari 12 program siaran analisis pasca-debat yang ditayangkan Metro TV pada periode Januari-Maret 2019, dengan kriteria sampel purposif yang mencakup keberagaman narasumber dan kedalaman konten. Analisis difokuskan pada tiga dimensi struktur teks: makro (tematik), superstruktur (skematik), dan mikro (kognisi sosial dan konteks), untuk mengidentifikasi bias linguistik, penekanan naratif, dan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan Metro TV cenderung memperkuat hegemoni melalui pemilihan tema dominan, alur penyajian yang menguntungkan salah satu pasangan calon, serta penggunaan strategi retorika dan stilistika yang mengarah pada ketidaknetralan. Penelitian ini juga menemukan bahwa media berperan aktif dalam membangun realitas politik melalui seleksi informasi dan framing yang tidak seimbang, sehingga berpotensi memengaruhi persepsi publik. Implikasi penelitian menekankan pentingnya kritisisme media dan kepatuhan terhadap prinsip jurnalisme independen dalam kontestasi politik. Dengan menggabungkan analisis teks dan konteks sosial, penelitian ini berkontribusi pada kajian wacana media di Indonesia serta relevansinya dengan dinamika demokrasi dan regulasi penyiaran</em></p> Dewi Diansa Putri Fatma Fatma Irfany Irfany ##submission.copyrightStatement## 2024-12-26 2024-12-26 1 11 10.47650/core.v3i1.1818 STRATEGI KAMPANYE KANDIDAT DALAM PEMILIHAN PRESIDEN INDONESIA 2024: ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA TRADISIONAL DAN MEDIA SOSIAL https://journal.unpacti.ac.id/index.php/CORE/article/view/2024 <p><em>Penelitian ini menganalisis strategi kampanye yang diterapkan oleh para kandidat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia 2024, dengan fokus pada pemanfaatan media tradisional dan media sosial. Penelitian ini mengkaji bagaimana ketiga pasangan calon – Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD – beradaptasi dengan lanskap media yang dinamis dan durasi kampanye yang singkat. Temuan menunjukkan bahwa meskipun media tradisional masih berperan dalam membangun kesadaran luas dan interaksi langsung, media sosial telah menjadi medan pertempuran utama, terutama untuk menjangkau pemilih muda. Namun, penggunaan media sosial juga membawa tantangan signifikan seperti penyebaran disinformasi, polarisasi, dan isu etika data. Laporan ini menyimpulkan bahwa efektivitas kampanye digital tidak hanya bergantung pada jangkauan, tetapi juga pada resonansi pesan, keaslian, dan integrasi strategi daring dan luring. Implikasi terhadap partisipasi politik dan integritas demokrasi dibahas, menyoroti pentingnya literasi digital dan regulasi yang adaptif dalam ekosistem media yang kompleks</em></p> Rahmatul Hidayat ##submission.copyrightStatement## 2025-01-31 2025-01-31 12 25 KONSTRUKSI MEDIA SOSIAL TERHADAP FIGUR DALAM KONTESTASI PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2024: ANALISIS WACANA DAN NARASI DIGITAL https://journal.unpacti.ac.id/index.php/CORE/article/view/2042 <p>enelitian ini menganalisis bagaimana media sosial (Facebook, Twitter/X, Instagram, TikTok, WhatsApp publik) membentuk persepsi publik terhadap figur calon kepala daerah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Makassar tahun 2024. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, data dikumpulkan melalui scraping postingan dan komentar, serta verifikasi hoaks. Analisis melibatkan frekuensi kata/frasa, analisis sentimen, analisis wacana framing McCombs &amp; Shaw, analisis naratif, kritik wacana Fairclough, dan analisis wacana visual. Temuan menunjukkan bahwa Pilkada Makassar 2024 adalah kontestasi yang sangat kompetitif, di mana media sosial bertransformasi menjadi medan perang narasi yang memicu polarisasi opini. Realitas politik yang disajikan di media sosial seringkali merupakan konstruksi yang dipengaruhi oleh kepentingan, dengan framing strategis dan "gimmick" politik sebagai alat manipulasi persepsi. Algoritma media sosial memperkuat penyebaran narasi emosional dan disinformasi, mengikis otoritas faktual. Selain itu, elemen visual dan non-verbal seperti emoji dan meme memainkan peran krusial dalam persuasi. Penelitian ini menyimpulkan implikasi bagi proses demokrasi digital dan merekomendasikan literasi digital serta kebijakan platform untuk lingkungan informasi yang lebih sehat.</p> Imam Mukti Abdul Halim Dedy Herianto ##submission.copyrightStatement## 2025-01-31 2025-01-31 26 33 SEMIOTIKA FOTOGRAFI BERITA BENCANA ALAM: ANALISIS NARASI VISUAL DI PORTAL BERITA INDONESIA DAN INTERNASIONAL https://journal.unpacti.ac.id/index.php/CORE/article/view/2051 <p>Penelitian ini mengkaji bagaimana portal berita daring Kompas.com, Detik.com, dan The Guardian mengonstruksi narasi visual dalam peliputan bencana alam melalui pendekatan semiotika visual. Dengan menggunakan kerangka Charles Sanders Peirce dan Roland Barthes, analisis dilakukan pada tiga tataran makna: denotatif, konotatif, dan mitologis. Sebanyak 50 foto dari lima bencana besar dianalisis secara kualitatif menggunakan perangkat lunak ATLAS.ti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap foto tidak sekadar menyampaikan fakta, melainkan menjadi instrumen pembingkaian ideologis yang kuat. Temuan utama mengungkap empat mitos dominan: korban pasif dan penderitaan yang difeminisasi, pahlawan penyelamat, alam murka versus kegagalan manusia, serta ketangguhan komunitas. Perbandingan antara media lokal dan internasional menunjukkan adanya perbedaan dalam strategi pembingkaian yang dipengaruhi oleh jarak psikologis dan konteks budaya audiens. Penelitian ini menegaskan bahwa kekuatan persuasif fotografi bencana terletak pada sifat indeksikalnya, yang menjadikan pesan ideologis tampak alami dan faktual. Implikasi etis dan sosial dari representasi ini penting untuk ditinjau ulang dalam konteks demokrasi digital dan jurnalisme visual</p> Nurdyansa Nurdyansa Ismail Ismail Erniwati Erniwati ##submission.copyrightStatement## 2025-01-31 2025-01-31 34 42 10.47650/core.v3i1.2051