ELIPS: Jurnal Pendidikan Matematika
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS
<p>ELIPS: Jurnal Pendidikan Matematika is a journal of Mathematics Study Program Faculty of Teacher Training and Education, Pancasakti University Makassar. This journal continuously publishes scientific work that focuses on the development of Mathematics studies, Mathematics Education, Curriculum Development, Learning Environment, Teacher Education, Educational Technology, Educational Development.</p> <p>Articles published in ELIPS include original scientific research results (top priority), new scientific review articles (not priority). Articles to be published by ELIPS will be reviewed by internal and external editors. The decision to accept a scientific article in this journal is the right of the Editor.</p>Universitas Pancasaktien-USELIPS: Jurnal Pendidikan Matematika2745-827XANALISIS KESULITAN PEMBUKTIAN MATEMATIS PADA MATERI TEORI HIMPUNAN DARI SUDUT PANDANG NEUROSAINS
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1526
<p>Transisi dari pembelajaran matematika di sekolah menengah ke perguruan tinggi sering kali menjadi tantangan bagi mahasiswa, terutama dalam memahami pembuktian matematis, yang menuntut keterampilan logis, pemahaman konsep, serta kemampuan kognitif yang melibatkan berbagai proses di otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan – kesalahan apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan soal pembuktian matematis terkhususnya pada materi teori himpunan menurut sudut pandang neurosains. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deduktif kualitatif. Subjek penelitian yaitu 22 mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma. Instrumen yang digunakan adalah tes yang terdiri dari 2 soal tes pembuktian himpunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam pembuktian matematis pada materi teori himpunan. Kesalahan-kesalahan utama yang diidentifikasi diantaranya: 1) mahasiswa sering terjebak dalam manipulasi aljabar yang salah karena kurangnya pemahaman konsep dasar, yang menurut neurosains berkaitan dengan keterbatasan memori kerja di <em>prefrontal cortex</em>, yang mengelola informasi abstrak dan logika formal. 2) Kesalahan juga muncul dalam representasi visual, seperti pada diagram Venn yang tidak tepat, karena masalah integrasi visual dan abstrak yang melibatkan jalur <em>parietal-oksipital</em>, yang penting dalam memproses informasi spasial dan konsep abstrak. 3) Selain itu, mahasiswa jarang memberikan ilustrasi contoh konkret, yang menunjukkan kurangnya pemanfaatan kemampuan visualisasi yang melibatkan jalur <em>ventral visual cortex</em> untuk menghubungkan konsep abstrak dengan contoh nyata.</p> <p> </p>Maria Marfiani TapoMarcellinus Andy Rudhito
##submission.copyrightStatement##
2025-03-292025-03-296111610.47650/elips.v6i1.1526PROSES PEMECAHAN MASALAH PELUANG OLEH CALON GURU MATEMATIKA BERDASARKAN KERANGKA POLYA
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1561
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pemecahan masalah peluang oleh calon guru matematika berdasarkan kerangka Polya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif<strong>. </strong>Subjek penelitian terdiri dari empat belas calon guru matematika semester lima yang mengerjakan tes dengan tiga diantaranya dipilih secara <em>purposive sampling </em>untuk diwawancarai. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tes pemecahan masalah dan wawancara mendalam untuk menggali tahapan yang dilakukan oleh subjek berdasarkan empat langkah utama pada kerangka Polya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan calon guru kesulitan memahami masalah dan merencanakan cara menyelesaikannya. Selain itu, beberapa calon guru menunjukkan kemampuan yang luar biasa pada tahap pelaksanaan rencana, tetapi beberapa diantaranya menghadapi kesulitan dalam menggunakan strategi yang tepat. Dengan demikian, pembelajaran pemecahan masalah matematis harus ditingkatkan, terutama yang berfokus pada peluang. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan tambahan untuk calon guru dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dengan menerapkan kerangka Polya secara sistematis.</p>Alyzia Andriani JulianawatiPuguh Darmawan
##submission.copyrightStatement##
2025-03-292025-03-2961173310.47650/elips.v6i1.1561PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1659
<p>Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran <em>Active Learning</em> tipe Quiz Team. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan keefektifan penerapan model ini terhadap hasil belajar matematika siswa di SMA Negeri 3 Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen dengan desain One Group <em>Pre-test-Post-test</em> <em>Design</em>. Pengambilan sampel dilakukan dengan <em>Simple Random Sampling</em>. Instrumen yang digunakan mencakup tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas siswa, dan angket respons siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata gain ternormalisasi siswa adalah 0,79, yang masuk dalam kategori tinggi. Uji hipotesis menggunakan <em>One Sample T-Test</em> menghasilkan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,025), yang menunjukkan peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Quiz Team. Dari hasil observasi, sebanyak 80,92% siswa aktif dalam pembelajaran, dan angket respons menunjukkan 90,18% siswa memberikan respons positif terhadap model pembelajaran ini. Kesimpulannya, penerapan model Quiz Team dalam pembelajaran matematika efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 3 Pangkep.</p>Innawati InnawatiA. Muhajir NasirRahmawati Rahmawati
##submission.copyrightStatement##
2025-03-292025-03-2961344410.47650/elips.v6i1.1659EFEKTIVITAS MEDIA BANGUN RUANG 3D AUGMENTED REALITY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1681
<p>Proses pendidikan saat ini harus bisa menjadi sarana transfer ilmu pengetahuan dan menginternalisasikan nilai serta pembentukan karakter seperti kemampuan berpikir kritis dan jiwa kemandirian. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan efektivitas media bangun ruang 3D <em>augmented reality</em> terhadap kemampuan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa kelas V MI Pasirsari 01 Pekalongan. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas 5 MI Pasirsari 01 Pekalongan berjumlah 50 siswa yang tersebar dalam dua kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni angket, tes, dan dokumentasi. Kemudian analisis datanya menggunakan uji statistik diantaranya uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas, serta dilanjutkan dengan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang tidak dikenai media 3D <em>Augmented Reality</em> dalam pembelajarannya berjumlah 25 siswa. Berpikir kritis dan kemandirian belajarnya rendah sekitar 44,5 dan 66, 8. Sedangkan siswa yang dikenai media 3D Augmented Reality dalam pembelajarannya berjumlah 20 siswa. Berpikir kritis dan kemandirian belajarnya lebih tinggi yakni 75,6 dan 79,3. Berdasarkan hasil perhitungan statistik kemampuan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa, diperoleh nilai sig. (2 tailed) sebesar 0,000 < 0,05 (lebih kecil dari 0,05) sehingga H0 ditolak. Artinya, bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan media <em>Augmented Reality</em> dan yang tidak menggunakan media.</p>Juwita RiniYunestria RizkianaMuhammad Maskur Musa
##submission.copyrightStatement##
2025-03-292025-03-2961455610.47650/elips.v6i1.1681PENGEMBANGAN SOAL THREE-TIER MULTIPLE CHOICE BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1758
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan soal three-tier multiple choice berbasis etnomatematika untuk mengukur kemampuan literasi matematika siswa. Jenis penelitian ini menggunakan design research tipe development study. Penelitian ini mengembangkan seperangkat soal matematika tipe three-tier multiple choice sebanyak 12 soal, dengan tahap preliminary dan prototyping yang kemudian dilihat dari aspek kevalidan, kepraktisan, keefektifan dan kualitas butir soal. Subjek penelitian ini sebanyak 30 siswa, kelas X SMA PIRI 1 Yogyakarta. Instrumen penelitian meliputi lembar validasi, lembar kepraktisan dan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Soal yang telah dikembangkan memenuhi aspek valid sebesar 4,83 dengan kriteria “Sangat Baik”, (2) Soal yang telah dikembangkan memenuhi aspek praktis sebesar 4,8 dengan kriteria “Sangat Baik”, (3) Soal yang telah dikembangkan memenuhi aspek efektif sebesar 85,75 dengan kriteria “Sangat Baik”, (4) Kualitas butir soal yang dikembangkan valid dan reliabel; Hasil perhitungan tingkat kesukaran memperoleh hasil bahwa terdapat 8 soal termasuk kedalam kategori sukar, 3 soal termasuk kedalam kategori sedang dan 1 soal termasuk kedalam kategori mudah; Hasil perhitungan daya pembeda memperoleh hasil bahwa terdapat 10 soal termasuk kedalam kriteria sangat baik dan 2 soal termasuk kedalam kriteria baik. Berdasarkan hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa pengembangan soal three-tier multiple choice berbasis etnomatematika yang telah dikembangkan memenuhi aspek, yaitu valid, praktis, efektif dan kualitas butir soalnya teruji.</p> <p> </p>Sudrajat Sudrajat
##submission.copyrightStatement##
2025-03-292025-03-2961576910.47650/elips.v6i1.1758PENGARUH MODEL PBL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 MAJENE
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1773
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan berpikir aljabar pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Majene, Kabupaten Majene. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan nonequivalent control group design. Adapun populasi yang diteliti yaitu semua siswa kelas VIII di SMPN 2 Majene, Kabupaten Majene yang terbagi dalam 6 kelas kemudian dilakukan pemilihan sampel adalah simple random sampling. Dalam menganalisis data digunakan analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial dimana hasilnya bahwa rata-rata kemampuan berpikir aljabar pada kelas kontrol adalah 55,47 dengan standar deviasi 11,734. Sedangkan rata-rata kemampuan berpikir aljabar dengan penerapan model probem based learning yaitu 79,69 dengan standar deviasi 10,075. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir aljabar antara siswa yang diajar dengan menerapkan model problem based learning pada siswa kelas VIII di SMPN 2 Majene, Kabupaten Majene dengan hasil perhitungan nilai sig. 0,00 < 0,05 yang berati ditolak. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir aljabar siswa kelas VIII SMPN 2 Majene.</p>Mar Athul Wazithah TNorma Nasir
##submission.copyrightStatement##
2025-03-292025-03-2961707910.47650/elips.v6i1.1773TINJAUAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PBL
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1779
<p>Penelitian ini bertujuan melakukan kajian literatur untuk menganalisis penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis dalam meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan model <em>PBL</em>. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat studi kepustakaan. Hasil penelitian bahwa, 1) Model <em>PBL</em> dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan penelitian terdahulu. Maka model <em>PBL</em> baik digunakan dalam proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. 2) Adanya perbaikan tindakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan peneliti terdahulu sehingga lebih meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa diantaranya yaitu: a) Guru lebih membimbing dan mengarahkan penerapan langkah-langkah pemecahan masalah kepada siswa ketika mereka sedang berdiskusi mengerjakan Lembar Aktivitas Siswa, b) Guru menugaskan kepada siswa yang memiliki kemampuan tinggi agar membimbing teman kelompoknya yang belum mengerti memecahkan masalah atau biasa disebut dengan tutor sebaya, c) Menyediakan situasi atau aktifitas baru dan akrab dengan kehidupan dunia nyata melalui bantuan media pembelajaran, d) Membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 5 sampai 6 orang secara heterogen berdasarkan hasil tes kemampuan awal siswa ataupun hasil tes kemampuan pemecahan masalah siklus sebelumnya, e) Guru lebih sering berkeliling dan membimbing setiap anggota kelompok yang masih bingung dan ketika siswa menghadapi masalah tertentu yang berada diluar kapasitas perkembangannya saat memecahkan masalah maka akan diberi bantuan oleh guru atau biasa disebut <em>Scaffolding</em>, f) Guru memperbanyak sesi tanya jawab selama proses pembelajaran berlangsung, g) Penguasaan guru terhadap model <em>PBL</em> harus baik sehingga siswa tidak kebingungan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.</p>nazri maulana khani selian
##submission.copyrightStatement##
2025-03-292025-03-2961809010.47650/elips.v6i1.1779Analysis ANALISIS MINAT BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI GRAFIK FUNGSI KUADRAT MENGGUNAKAN DESMOS
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1794
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis minat siswa dalam belajar matematika, khususnya pada topik Grafik Fungsi Kuadrat, dengan bantuan aplikasi Desmos. Hal ini disebabkan metode penyampaian materi yang kurang menarik dan kurangnya pemahaman tentang konsep-konsep dasar dapat menjadi penyebab kesulitan siswa dalam belajar matematika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yang menghasilkan data deskriptif dengan menganalisis persentase respons siswa terhadap survei yang berisi lima indikator yang mengukur minat mereka dalam belajar. Populasi dari penelitian ini terdiri dari semua siswa SMP Kristen Immanuel Pontianak di Kota Pontianak, dengan sampel 36 siswa dari kelas IX-D. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang menilai minat siswa dalam belajar matematika dengan bantuan aplikasi Desmos. Kuesioner tersebut berisi 20 pernyataan—10 positif dan 10 negatif. Analisis data menyimpulkan bahwa aplikasi Desmos berdampak positif terhadap minat siswa dalam belajar matematika. Hasilnya menunjukkan bahwa persentase rata-rata siswa yang sangat setuju dengan pernyataan positif adalah 15,55%, rata-rata siswa setuju adalah 70%, tingkat siswa yang tidak setuju adalah 9,44%, dan persentase siswa yang sangat tidak setuju adalah 5,01%. Penelitian menyimpulkan bahwa aplikasi Desmos berpengaruh positif terhadap minat belajar matematika siswa, dengan rata-rata 70% siswa menunjukkan persetujuan terhadap pernyataan-pernyataan positif.</p>Martin SuhendraRahman Nul HakimZainul Arifin
##submission.copyrightStatement##
2025-03-292025-03-2961919910.47650/elips.v6i1.1794PENGARUH PERSEPSI ATAS MEDIA PEMBELAJARAN DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP GEOMETRI
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1640
<p>Pemahaman konsep geometri merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran matematika, namun masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasainya. Persepsi terhadap media pembelajaran dan rasa percaya diri diduga berpengaruh terhadap penguasaan konsep geometri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) pengaruh persepsi atas media pembelajaran dan rasa percaya diri secara simultan terhadap penguasaan konsep geometri, (2) pengaruh persepsi atas media pembelajaran terhadap penguasaan konsep geometri, serta (3) pengaruh rasa percaya diri terhadap penguasaan konsep geometri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan regresi linear berganda. Sampel terdiri dari 84 siswa SMA Negeri 1 Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, yang dipilih dengan teknik proportional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik persepsi terhadap media pembelajaran maupun rasa percaya diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap penguasaan konsep geometri. Selain itu, persepsi terhadap media pembelajaran memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan rasa percaya diri dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep geometri. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media pembelajaran yang efektif serta peningkatan rasa percaya diri siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep geometri. Temuan ini dapat menjadi acuan bagi pendidik dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih interaktif dan mendorong kepercayaan diri siswa dalam belajar matematika.</p>Eni SuheniRika Mulyati Mustika SariRafiq Zulkarnaen
##submission.copyrightStatement##
2025-03-292025-03-296110011110.47650/elips.v6i1.1640PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PBL
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1761
<p>Peserta didik SMA Negeri 1 Gowa kondisi nyata di lapangan menunjukkan hasil belajar yang rendah. Hal ini dilihat dari hasil asesmen diagnostik peserta didik kelas X.2 yang belum ada mencapai ketuntasan yang telah ditentukan. Secara umum peserta didik kelas X.2 mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang diberikan. Strategi pembelajaran yang bersifat konvensional (berpusat pada guru) membuat peserta didik kurang berminat dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk mendapatkan solusi dari permasalahan ini maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran <em>problem based learning</em> (PBL) dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas X.2 SMA Negeri 1 GOWA melalui penerapan model pembelajaran <em>Problem Based Learning </em>(PBL). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus pembelajaran dimana masing-masing siklus terdiri dari empat langkah yaitu : 1) Perencanaan (<em>planning</em>), 2) Pelaksanaan atau Tindakan (<em>acting</em>), 3) Pengamatan (<em>observing</em>), 4) Refleksi (<em>reflecting</em>). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Gowa Tahun Pelajaran 2024/2025. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar melalui peserta didik ditandai dengan ketuntasan hasil belajar matematika peserta didik melalui asesmen sumatif.</p>Takdirmin TakdirminRischa PutrianaSitti MuflihahNurul Ummayah YateNursida Nursida
##submission.copyrightStatement##
2025-03-292025-03-296111212010.47650/elips.v6i1.1761ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI PROGRAM KELAS UNGGULAN MTSN 1 LAMONGAN
https://journal.unpacti.ac.id/index.php/ELIPS/article/view/1600
<p>Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan yang perlu dikembangkan selama proses belajar matematika. Hasil observasi memperlihatkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa MTsN 1 Lamongan masih kurang. Penelitian ini bertujuan guna mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa MTsN 1 Lamongan khususnya pada program kelas unggulan. Penelitian ini bersifat kualitatif juga menggunakan metode studi kasus, pengumpulan data melalui wawancara serta tes. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa: (1) peserta didik pada program unggulan telah memenuhi indikator pemahaman masalah dengan mengidentifikasi informasi yang ditanyakan dan informasi yang diketahui secara benar; (2) juga telah memenuhi indikator penyusunan rencana dengan menyajikan rencana solusi yang menyeluruh; (3) juga telah memenuhi indikator untuk pemecahan masalah dengan menguraikan langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut; serta (4) belum memenuhi indikator pemeriksaan kembali karena tidak menulis ulang hasil permasalahan yang diberikan.</p>Fitria Salsabilla IrzayanaSutini SutiniDian Yuliati
##submission.copyrightStatement##
2025-03-302025-03-306112113010.47650/elips.v6i1.1600