UJI AKTIVITAS EKSTRAK KOMBINASI DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) DAN DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans

  • Syachriyani Syachriyani Universitas Pancasakti Makassar
  • Firmansyah Firmansyah Universitas Pancasakti Makassar
  • Syarif Al Qadri Universitas Pancasakti Makassar

Abstrak

The purpose of this study was to determine the antifungal activity of a combination of Piper leaf extract and Pluchea leaf compared to a single extract on the growth of Candida albicans. This research is an experimental laboratory research conducted at the Phytochemical-Pharmacognosy Laboratory and the Microbiology Laboratory of the Pharmacy Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Pancasakti University. The extraction method used is maceration using 96% ethanol as a solvent. This study consisted of 7 treatment groups, namely Klp I (Negative Control), Klp II (Piper Leaf 10% w/v), Klp III (Pluchea leaf 12.5% ​​w/v), Klp IV (Combination 1:1) , Klp V (combination 2:1), Klp VI (combination 1:2) and Klp VII (Positive Control), antifungal activity testing by paper disk diffusion method with incubation period of 3 x 24 hours then followed by observation with 4 x 24 hours for determine the antifungal activity of the combination of Piper leaf and Pluchea leaf. The results showed that the antifungal activity of a combination of Piper leaf and Puchea leaf extract with a combination of 2:1 with an average inhibition zone of 23.67 mm was more effective than the administration of a single extract of Piper leaf and a single extract of Pluchea leaf.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antifungi ekstrak kombinasi daun sirih merah dan daun beluntas dibandingkan ekstrak tunggal  terhadap pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Fitokimia-Farmakognosi Dan Laboratorium Mikrobiologi Prodi Farmasi F-MIPA Universitas Pancasakti. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96 % sebagai cairan penyari. Penelitian ini terdiri dari 7 kelompok perlakuan yaitu Klp I (Kontrol Negatif), Klp II (Daun Sirih Merah 10 % b/v), Klp III (Daun Beluntas 12,5 % b/v), Klp IV (Kombinasi 1:1), Klp V (Kombinasi 2:1), Klp VI (kombinasi 1:2) Dan Klp VII (Kontrol Positif), pengujian aktivitas antifungi dengan metode difusi paper disk dengan masa inkubasi 3 x 24 jam kemudian dilanjutkan pengamatan dengan 4 x 24 jam untuk mengetahui aktivitas antifungi dari kombinasi daun Sirih Merah dan daun Beluntas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antifungi ekstrak kombinasi daun sirih merah dan daun beluntas dengan kombinasi 2:1 dengan rata-rata zona hambat 23,67 mm lebih efektif dibandingkan dengan pemberian ekstrak tunggal daun sirih merah dan ekstrak tunggal daun beluntas

Diterbitkan
2021-07-21