Formulasi Lilin Aromaterapi Kombinasi Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) Dan Minyak Atsiri Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Sebagai Antinyamuk Aedes aegypti
Abstract
Lilin aromaterapi adalah aplikasi aromaterapi secara inhalasi yang dihasilkan dari tetesan minyak atsiri dalam wadah berisi air panas.dan akan menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar. Daun nilam (Pogostemon cablin Benth) dan daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai aromaterapi dan antinyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan lilin aromaterapi sebagai anti nyamuk Aedes agepty dari kombinasi minyak atsiri daun nilam dan minyak atsiri daun jeruk nipis. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium, Penyarian minyak atsiri dilakukan dengan metode destilasi uap sedangkan pembuatan lilin dengan metode peleburan. Lilin aromaterapi dibuat dalam 4 formula yaitu : F1 basis lilin sebagai kontrol negatif, F2, F3 dan F4 masing-masing konsentrasi minyak atsiri daun jeruk nipis : 0,55% b/b.: 1% b/b, F3 : 1,5% b/b sedangkan minyak daun nilam (Pogostemon cablin Benth) 2% b/b. Selanjutnya dilakukan uji mutu fisik dengan aspek yang diuji berupa uji organoleptik yaitu warna, bentuk, aroma, uji gelembung udara, uji waktu bakar, uji titik leleh dan uji efek antinyamuk terhadap Aedes agepty. Data dianalisis statistik menggunakan One way ANOVA. Hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa kombinasi minyak atsiri daun nilam dan minyak atsiri dan jeruk nipis dapat diformulasi menjadi lilin aromaterapi yang memenuhi syarat mutu fisik sesuai SNI0386-1989-A/II 0348-1980 yaitu uji organoleptik yaitu warna, bentuk, uji gelembung udara, uji waktu bakar dan uji titik leleh. Tidak ada perbedaan bermakna efek antinyamuk dari lilin aromaterapi terhadap kematian nyamuk Aedes agepty pada konsentrasi minyak atsiri daun jeruk nipis F2: 0,55% b/v; F3 : 1% b/v dan F4 : 1,5% b/v dan minyak atsiri minyak nilam 2 % masing-masing dengan persentase kematian nyamuk yaitu 40 %; 60 % dan 55 % sedangkan F4 (basis lilin) menunjukkan efek berbeda bermakna dengan persentase kematian nyamuk yaitu 0 % pada α 0,05.