Kursi Ergonomis Untuk Menurunkan Kelelahan Pada Perajin Perak Di Kecamatan Manggala
Abstract
Sikap kerja yang tidak ergonomis merupakan salah satu penyebab kejadian kelelahan pada perajin perak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kursi ergonomis terhadap penurunan kelelahan kerja berdasarkan respon asam laktat dan glukosa pada perajin perak. Desain penelitian ini adalah Quasi Eksperiment. Dengan jumlah sampel masing-masing 18 perajin perak pada kelompok kontrol dan perlakuan yang dipilih secara random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi sikap kerja, kadar asam laktat dan glukosa sebelum dan sesudah bekerja. Analisis data berupa uji Wilcoxon dan Mann Whitney digunakan untuk menguji pengaruh kursi ergonomis terhadap penurunan kelelahan kerja pada perajin perak. Hasil penelitian menunujukan bahwa 30.6% responden berada pada 26 – 35 tahun. 50% responden memiliki sikap kerja dengan risiko tinggi pada kelompok kontrol dan 72.2% memiliki risiko rendah pada kelompok perlakuan. Selisih kadar asam laktat pada kelompok kontrol (2.92 mmol/kg) dan perlakuan (0.51 mmol/kg) dengan nilai p (0.000) menunjukan bahwa terdapat perbedaan pada kedua kelompok. Selisih kadar glukosa kelompok kontrol (4.94 mg/dL) dan kelompok perlakuan (3.50 mg/dL) dengan nilai p (0.000) menunjukan bahwa terdapat perbedaan kadar glukosa pada kedua kelompok. Disimpulkan bahwa peningkatan asam laktat dan berkurangnya glukosa pada pekerja dengan kursi ergonomis berbeda dengan pekerja tanpa kursi ergonomis yang berarti bahwa penggunaan kursi ergonomis mengurangi kelelahan pada perajin perak.
References
Cooper M.D. & Phillips R.A. (2004). Exploratory Analysis of the Safety Climate and Safety Behavior Relationship, Journal of Safety Research, Volume 35, Elsevier, Amsterdam.
Depnaker RI. (2015). Indonesian Journal of Industrial Hygiene Occupational Health and Safety Volume XXIX No. 4, Jakarta: Depnaker.
Djatmiko R.D. (2016). Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Edisi 1, Cetakan 1, Deepublish, Yogyakarta.
E.Bird Jr Frank. & Germain. L. (1989). Practical Loss Control Leadership, International Loss Control Institute.
Flin R. et al. (2010). Measuring Safety Climate : Identifying the Common Features, Safety Science, Volume 34, Elsevier, Amsterdam.
Hardiningsih & Arisma Y. (2010). Kajian Model Epidemik SIR Deterministik Dan Stokastik Pada Waktu Diskrit. Jurnal. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Henning J.B. et al. (2009). The Influence of Individual Differences on Organizational Safety Attitudes, Safety Science, Volume 47, Elsevier, Amsterdam.
International Labour Office. (2003). Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo
Priyatno D. (2009). SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Penerbit Gava Media, Yogyakarta.
PT. Jamsostek. (2015). Petunjuk Teknis Penyelesaian Jaminan (JKK, JHT, JK), Jakarta:
Sekar A.P. (2013). Perbandingan tingkat kinerja keselamatan dan kesehatan kerja sebelum dan sesudah penerapan ohsas 18001 di pt. Phapros, tbk., Jurnal Studi Manajemen & Organisasi Volume 10 , Nomor 2, Juli, Tahun 2013, Halaman 99-120.
Weick K. et al. (2009). Organizing for High Reliability : Processes of Collective Mindfulness, Research in Organizational Behaviour, Volume 1, Stanford Jai Press, California.