Hubungan Asupan Protein Ikan Sebagai Pencegahan Stunting pada Balita
Abstract
Kondisi gagal tumbuh yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada anak disebut stunting. Balita stunting mempunyai postur tubuh yang lebih rendah. Asupan Protein merupakan salah satu zat yang dapat mempengaruhi terjadinya pertumbuhan yang buruk. Salah satu sumber makanan yang kaya protein adalah Ikan. Di Kabupaten Lamongan, jumlah balita stunting lebih banyak ditemukan di wilayah non-pesisir dibanding di pesisir. Penelitian ini mempunyai tujuan menganalisis hubungan asupan protein ikan pada balita di pesisir dan non-pesisir. Metode menggunakan survey analitik dengan desain cross-sectional study, Teknik sampling yang digunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 90 balita. Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan uji statistik Chi-Square, nilai P-Value sebesar 0,002 (<0,05), yang mengindikasikan adanya hubungan asupan protein ikan dan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir dan non pesisir. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi ikan pada balita di wilayah pesisir dan non-pesisir dalam pencegahan stunting.
References
Aprilia, F., Susilowati, A., & N.A. Darjono, U. (2014). Perbedaan Pola Konsumsi Ikan Dan Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak Usia Sekolah Dasar (7-12 Th) Di Daerah Pesisir Dan Non Pesisir Kabupaten Jepara Tahun 2012. ODONTO: Dental Journal, 1(1), 6.
Aryani P Ni dkk. (2023). Hubungan Pemanfaatan Lahan Dan Konsumsi Protein Ikan Lele dengan Kejadian Stunting. Jurnal Ilmiah Permas:Jurnal Ilmiah Stikes Kendal 13(3).
Djunaidah, I. S. (2017). Tingkat Konsumsi Ikan di Indonesia: Ironi di Negeri Bahari. Jurnal Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan, 11(1), 12–24. https://doi.org/10.33378/jppik.v11i1.82
Hanum, F., Khomsan, A., & Masyarakat, D. G. (2014). Hubungan Asupan Gizi dan Tinggi Badan Ibu dengan Status Gizi Anak Balita. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(1), 1–6.
Kardilla. (2019). Hubungan Konsumsi Ikan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-5 Tahun di Puskesmas Rubaru Sumenep.
Nirmala R Intan & Octavia Lestari. (2022). Peran Makanan Laut Sumber Protein dan anak Stunting di Wilayah Pesisir. Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya 1(2). DOI: 10.36990/jspa.v1i2.707
Oktaviani, A. C., Pratiwi, R., & Rahmadi, F. A. (2018). Asupan Protein Hewani Sebagai Faktor Risiko Perawakan Pendek Anak Umur 2-4 Tahun. Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal), 7(2), 977–989. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/view/20846
Sa’dillah F. Ulasan Singkat FAO 2014: Peluang dan tantangan sektor perikanan [Internet]; 2014. [Cited 2016, January 21]; available from: http://www.wpi.kkp.go.id/index.php/86-kilas-perdagangan-dunia/113-ulasan-singkat-fao-2014-peluang-dan-tantangan sector perikanan
Salman, Y., Kadhijah, S., & Suryani, N. (2019). Analisis Kandungan Zat Gizi Makro Biskuit Dengan Formulasi Tepung Ikan Lele Dan Tepung Kedelai Dalam Upaya Mencegah Stunting. Jurnal Kesehatan Indonesia, X (1).
Paudy A & Sartika N Arindah. (2024). Hubungan Frekuensi Konsumsi ikan dan Asupan Protein Hewani dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Puskesmas Pulau Panggang Kepulauan Seribu. Jurnal Kesehatan Tambusai 5(3).
TNP2K (2017) ‘100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting): Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan’, Jakarta, 2(c), p. 287.
Yuliantini Emy, dkk. (2022). Asupan makanan dengan kejadian stunting pada keluarga nelayan di kota Bengkulu. Action: Aceh Nutrition Journal 7(1). DOI: http://dx.doi.org/10.30867/action.v7i1.579
Copyright (c) 2024 Dianti Ias Oktaviasari, Mia Ashari Kurniasari, Arrsillaufiatma Mayhimamia, Ni’matu Zuliana, Krisnita Dwi Jayanti, Endah Retnani Wismaningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.