Analisis Implementasi Rekam Medis Elektronik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Maria, Tomohon
Abstract
Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan sistem informasi kesehatan terkomputerisasi yang berfungsi menyimpan data pasien secara akurat dan terintegrasi, serta mendukung peningkatan mutu pelayanan dan efisiensi kerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi RME di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam kepada tenaga kesehatan dan pihak manajemen rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input sistem RME dinilai bermanfaat dan mudah digunakan setelah pelatihan, serta mampu meningkatkan efisiensi kerja dan kualitas pelayanan. Pada tahap awal implementasi, ditemukan resistensi dari tenaga kesehatan akibat keterbatasan pemahaman dan kesiapan, namun intervensi berupa pelatihan dan kebijakan manajemen berhasil meningkatkan penerimaan pengguna. Kendala utama meliputi keterbatasan kapasitas server dan fitur aplikasi, namun dapat diatasi melalui peningkatan komunikasi tim dan perbaikan infrastruktur. Meskipun masih menghadapi tantangan teknis, keberadaan manajemen yang responsif dan kebijakan yang adaptif mendorong peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan dalam penggunaan sistem. Secara keseluruhan, implementasi RME di ruang rawat inap menunjukkan dampak positif terhadap efisiensi pelayanan dan kualitas dokumentasi medis. Pengembangan sistem diarahkan pada peningkatan fitur aplikasi, kapasitas server, dan jaringan untuk mendukung kinerja optimal ke depan.
References
Agarwal, R., & Prasad, J. (1998). The role of innovation characteristics and perceived voluntariness in the acceptance of information technologies. Decision Sciences, 29(3), 557-582. https://doi.org/10.1111/j.1540-5915.1998.tb01332.x
Alavi, M., Yoo, Y., & Vogel, D. 2017. Using information technology to add value to healthcare services: The role of management support and training. MIS Quarterly Executive, 18(2), 99-114. https://doi.org/10.17705/2msqe.00018
American Hospital Association 1978. Hospital Definition and Functions. Chicago: American Hospital Association.
Argyris, C., & Schön, D. A. 1978. Organizational learning: A theory of action perspective. Reading, MA: Addison-Wesley
Barney, J. (1991). Firm resources and sustained competitive advantage. Journal of Management, 17(1), 99-120. https://doi.org/10.1177/014920639101700108
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly, 13(3), 319-340.
DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2003). The DeLone and McLean model of information systems success: A ten-year update. Journal of Management Information Systems, 19(4), 9-30.
Holden, R. J., & Karsh, B.-T. (2010). The technology acceptance model: Its past and its future in health care. Journal of Biomedical Informatics, 43(1), 159-172. https://doi.org/10.1016/j.jbi.2009.07.002
Jurnal Sehat Rakyat. (2023). Komitmen rumah sakit dalam meningkatkan kualitas layanan melalui digitalisasi rekam medis. Jurnal Sehat Rakyat, 15(3), 120-130.
Kemenkes. 2023. 6 Pilar Transformasi Kesehatan. Kemenkes : Baturaja
Kemenkes. 2023. Rekam Medis Elektronik : Tujuan dan Manfaatnya
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis
Kim, J., Lee, S., & Park, H. (2022). The influence of EMR system quality on nurses’ perceived usefulness and ease of use. Computers in Nursing, 40(4), 210-217. https://doi.org/10.1097/CIN.0000000000000865
Kotter, J. P. (1997). Leading change: Why transformation efforts fail. Harvard Business Review Press.
Nezamdoust, H., Rahimi, M., & Zarei, E. (2022). Ease of access and reduction of manual tasks: Key factors in perceived ease of use of EMR systems. Health Informatics Journal, 28(3), 1466-1482. https://doi.org/10.1177/14604582221076345
Park, Y. T., & Lee, J. 2014. Factors affecting electronic medical record system adoption in small Korean hospitals. Healthcare Informatics Research, 20(3), 183–190. https://doi.org/10.4258/hir.2014.20.3.183
Permenkes. 2022. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis. Kemenkes.
Sehat Negeriku. (2022, September 9). Fasyankes wajib terapkan rekam medis elektronik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 18 April 2025, dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220909/0841042/fasyankes-wajib-terapkan-rekam-medis-elektronik/
Setyadi, A., & Nadjib, M. (2023). Dampak pengurangan pekerjaan manual pada efisiensi dan kualitas pelayanan pasien. Jurnal Keperawatan Indonesia, 9(2), 104-113. https://doi.org/10.20473/jki.v9i2.3456
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. ISBN : Alfabeta.
Tseng, F.-M., Huang, C.-Y., & Lin, Y.-H. (2022). Management support and training impact on technology acceptance in healthcare. Journal of Healthcare Management, 67(1), 34-44. https://doi.org/10.1097/JHM-D-21-00045
Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., & Davis, F. D. (2003). User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, 27(3), 425-478.
WebcamConsult. (2024). Benefits of centralized data storage and quick access in electronic medical records. Diakses pada 15 April 2025, dari https://www.webcamconsult.com/benefits-emr-data-storage.
Copyright (c) 2025 Agustinus Andika, Bernabas Harold Ralph Kairupan, Nurdjannah Jane Niode

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.