Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sita Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur NTT

  • Elisabeth Tamung Universitas Pancasakti Makassar
Keywords: Stunting, pola makan, pendapatan keluarga, ASI ekslusif, BBLR

Abstract

Stunting merupakan penggambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Berdasarkan data pemantauan status gizi (PSG) tahun 2017 presentasi stunting yang paling meresahkan ada di Provinsi NTT, yaitu mencapai 40,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sita, Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan Cross sectional study, data diolah dan dianalisis dengan uji statistik chi-square. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 72 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan tidak berpengaruh terhadap kejadian stunting dengan nilai p-value = 0,525, pendapatan keluarga tidak berpengaruh dengan kejadian stunting dengan nilai p-value = 0,257. Sedangkan Asi eksklusif berpengaruh terhadap kejadian stunting dengan nilai p-value = 0,017, BBLR berpengaruh terhadap kejadian stunting dengan nilai p-value = 0,022. Disimpulkan bahwa adanya hubungan pemberian ASI eksklusif, dan BBLR dengan kejadian stunting. Disarankan kepada ibu yang memiliki balita untuk selalu memberikan ASI eksklusif kepada balitanya.

Published
2019-02-28
How to Cite
Tamung, E. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sita Kecamatan Rana Mese Kabupaten Manggarai Timur NTT. urnal romotif reventif, 1(2), 43-53. etrieved from https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/251