Prevalensi dan Faktor Motivasi Pengambilan Keputusan Pemakaian Kontrasepsi Pada PUS di Kelurahan Bintarore

  • Jusni Tajuddin Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba
  • Sumarni Sumarni Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba
  • Erniawati Erniawati Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba
  • Arfiani Arfiani Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba
Keywords: Prevalensi, motivasi, kontrasepsi, PUS

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang besar. Sehingga jumlah penduduk yang cukup besar menunjukkan bahwa Indonesia bukannya tanpa masalah kependudukan. Salah satu masalah kependudukan yang cukup besar di Indonesia adalah kepadatan penduduk yang sangat besar. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pemerintah untuk mengurangi pertumbuhan penduduk. Pelaksanaan keluarga berencana di Indonesia menghadapi berbagai kendala. Termasuk ketidak adekuatan konseling, keterbatasan informasi yang diterima (calon) akseptor KB, masalah kesehatan, dana, akses kepelayanan kb, dan hambatan suami/keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui prevalensi dan faktor motivasi pengambilan keputusan pemakaian kontrasepsi pada PUS Di Kelurahan Bintarore. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional dan pengumpulan data menggunakan koesioner dengan total sampling. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan akseptor KB di Kelurahan Bintarore yaitu dari 695 PUS terdapat 398 yang menjadi akseptor KB (57,27%) PUS dan terdapat 297 (42,3%) PUS yang tidak menjadi akseptor KB di Kelurahan Bintarore. Sedangkan dari faktor motivasi pengambilan keputusan menggunakan KB, menunjukkan bahwa dukungan suami atau keluarga masih kurang terlihat total motivasi dari suami atau keluarga adalah 68,35 dibandingkan dengan kemauan sendiri yaitu 318,66 dan peran tenaga kesehatan terlihat minim dimana hanya 13,99 dari total empat Lingkungan di Kelurahan Bintarore.

References

BKKBN. (2011). Peraturan Kepala BKKBN Nomor 72/Per/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. November 2010, 1–130.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2014.

Ismail Affandy Siregar. (2018). Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Program KB Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Oleh Pasangan Usia Subur Di Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli-Tengah TALENTA Conference Series Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Program KB Dalam Penggunaan Alat Kontr. 1(1), 99–106.

Kemenkes RI. (2019). Kemenkes RI 2019. Journal of Chemical Information, 53(9), 1689–1699.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016.

Ken Sudarti, P. P. (2011). Peningkatan Minat Dan Keputusan Berpartisipasi Akseptor KB. Dinamika Manajemen, 2(2), 130–138.

Notoatmodjo. (2010). Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Anak Remaja. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Yusrawati Hasibuan., Arnianta Rizka Padang., Hutabarat, J. (2021). Hubungan Dukungan Suami Dan Tenaga Kesehatan Pada Wanita Pasangan Usia Subur Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Iud Di Kel. Pangkalan Mansyur Kec. Medan Johor Tahun 2020. Colostrum Jurnal Kebidanan, 2(2), 51–59.
Published
2022-08-10
How to Cite
Tajuddin, J., Sumarni, S., Erniawati, E., & Arfiani, A. (2022). Prevalensi dan Faktor Motivasi Pengambilan Keputusan Pemakaian Kontrasepsi Pada PUS di Kelurahan Bintarore. urnal romotif reventif, 5(1), 38-45. https://doi.org/10.47650/jpp.v5i1.459