Pengaruh Pemberian Edukasi Dukungan Suami Terhadap Tingkat Depresi Ibu Post-Partum Pada Hormon Endorphin
Abstract
Post-partum adalah, keadaan seorang wanita dimuali dari lahirnya plasenta hingga yang 6 minggu tau 40 hari. Pada masa post-partum ibu akan mengalami perubahan adaptasi psikologis yaitu depresi. Depresi yang dialami ibu post-partum bisa menghambat keberlangsungan menyusui, ASI yang jarang keluar, bereaksi negative dan tidak merespon sama sekali dengan keadaan di lingkungan sekitar. Edukasi peran suami sangat penting dilakukan untuk mengurangi faktor risiko pada ibu yang mengalami depresi post-partum. Desain penelitian quasi-eksperimen, dengan rancangan two groups posttest. Dalam penelitian ini terdapat kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Jumlah sampel dibagi menjadi 2 kelompok, 20 orang kelompok intervensi, 20 orang kelompok kontrol. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner edukasi dukungan suami. Analisa data menggunakan Uji Mann Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan hormone endorphin berpengaruh terhadap rubahan kecemasan ibu hal ini dipengaruhi oleh dukungan suami setelah diberikan edukasi terkait pendampingan ibu post-partum. Hasil menunjukkan 0,000 <0,05 menandakan ada perbedaan rata-rata hormone endorphin antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol terhadap pengaruh pemberian edukasi tentang dukungan suami.
References
Delvina, V. and Syafriani, N. E. (2022) ‘Faktor yang Berhubungan dengan Kelancaran Pengeluaran ASI pada Ibu Menyusui’, Human Care Journal, 7(2), pp. 466–473.
Depresi, S. and Partum, P. (2022) ‘Jurnal Keperawatan’, 14(December 2021), pp. 1087–1098.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (2021) ‘Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2021’, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, p. tabel 53.
Hanun, L. C., Dewiani, K. And Suriyati, S. (2021) ‘Pemberian Edukasi Dan Pendampingan Pada Ny. “S” G4p3a0 Dengan Faktor Resiko Umur Dan Paritas Di Pmb Risminiana Kota Bengkulu’, Journal Of Midwifery, 9(2), pp. 1–7. doi: 10.37676/jm.v9i2.1821.
Hitipeuw, A. J., Achmad, I. and Regel, L. (2022) ‘Efektivitas Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif’, Jurnal Kebidanan, 2(1), pp. 25–35. doi: 10.32695/jbd.v2i1.332.
Marawita, D., Soraya, D. and Putri, D. (2023) ‘Pengaruh Penggunaan Birth Ball Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan’, 5(1), pp. 12–19.
Marwiyah, N. et al. (2022) ‘Faktor Determinan yang Mempengaruhi terjadinya Postpartum Blues pada Ibu Nifas Determinant Factors Influencing the Incidents of Postpartum Blues in Puerperium Mothers’, 9(1), pp. 89–99.
Masdinarsah, I., Anwar, R. and Sutisna, M. (2019) ‘Pengaruh Akupresur Terhadap Pengeluaran Air Susu Ibu (Asi) Pada Ibu Nifas Di Bidan Praktik Mandiri Bidan M Desa Cipinang Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung’, Jurnal Asuhan Ibu&Anak (Jaia), 4(1), pp. 23–29.
Mutiah, C. et al. (2022) ‘The Pengaruh Pendamping Persalinan terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida’, Jurnal Kebidanan, 12(1), pp. 16–25. doi: 10.35874/jib.v12i1.1012.
Noviyanti, A. (2022) ‘Faktor Fisik dan Psikologis Ibu Bersalin dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I pada Ibu Primipara Physical and Psychological Factors of Maternal in Labor with Intensity of First Stage of Labor Pain in Primipara ’ s Mothers’, 13, pp. 437–444.
Purwati, P. and Noviyana, A. (2020) ‘Faktor- Faktor yang Menyebabkan Kejadian Postpartum Blues’, Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, 10(2), pp. 1–4. doi: 10.47701/infokes.v10i2.1021.
Rahayu, S., Widyawati, M. N. and Dewi, R. K. (2018) ‘Pengaruh Masase Endorphin Terhadap Tingkat Kecemasan Dan Involusio Uteri Ibu Nifas’, Jurnal Kebidanan, 8(1), p. 29. doi: 10.31983/jkb.v8i1.3732.
Saudia, B. E. P. and Murni, N. N. A. (2017) ‘Pengaruh endorphin massage terhadap peningkatan produksi asi pada ibu yang terdeteksi postpartum blues dengan skrining EPDS (Edinbrugh Post Depression Scale) di puskesmas wilayah kerja sekota mataram.’, Jurnal Kesehatan Prima, I(1), pp. 36–42. Available at: http://poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/5.-Eka-Saudia-1.pdf.
Suparyanto dan Rosad (2015 (2020) ‘, Suparyanto dan Rosad (2015, 5(3), pp. 248–253.