Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
Abstract
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman herbal yang ditanam di pekarangan rumah,yang digunakan dalam upaya peningkatan kesehatan baik dalam upaya pencegahan, promotif maupun upaya penyembuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga di RW 04 Copala. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Deskriptif Kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah individu yang berada pada satu rumah yang memiliki TOGA dan berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga. Populasi pada penelitian ini yaitu 40 Rumah dengan teknik sampel yang digunakan adalah Total Sampling dengan jumlah 40 sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat RW 04 Copala tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah Baik dengan presentase 87,5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan TOGA di RW 04 Copala termasuk dalam kategori pengetahuan baik. Saran dari penelitian ini yaitu Pemanfaatan TOGA perlu ditingkatkan lagi sebagai pengobatan alternatig yang berguna bagi kesehatan Masyarakat.
References
Dewi, T. F., & Nisa, U., (2019). Faktor – faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan obat tradisional pada pasien hiperkolesterolemia di rumah riset jamu “Hortus Medicus.”. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 8(1), 49-57
Dipuja, D. A., Nurhidayati, A., Maulana, F., Salsabila, H., Ginting, J. K., Albani, M., Abdurrahman, M., Dika, R., Aulia, R., Rahmadani, S., & Agyudia, T. P. (2022). Sosialisasi pemberdayaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) guna meningkatkan imunitas di kala pandemi. Unri Conference Series: Community Engagement, 3, 519–523.
Kementrian Kesehetan RI (Kemenkes RI). (2016). Peraturan menteri kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga Dan Keterampilan. Jakarta : Kemenkes RI
Kuncoro, M. A. R. (2021). Kesiapan tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Ngawi dalam budidaya tanaman obat keluarga (Toga) di lingkungan perkantoran UPT Puskesmas Kab. Ngawi. Prosiding Seminar Nasional, 9–15.
Marwati, M., & Amidi, A., (2019). Pengaruh budaya, persepsi, dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian obat herbal, Jurnal Ilmu Manjemen, 7(2), 168-180
Notoatmodjo, S., (2016). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Perdani, M. S., & Hasibuan, A. K., (2021). Analisis Informasi Tanaman Herbal melalui media sosial di tengah masyarakat pada pandemi covid 19 : sebuah tinjauan literature. Bencoolen journal of pharmacy, 1(1), 11 – 25.
Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC). (2020). Jumlah Hutan Tropis, Jumlah Tanaman obat di Indonesia, jumlah tanaman yang berpotensi jadi tanaman obat, spesies tanaman herbal yang dijadikan obat. Bogor: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LPPM) IPB University.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). (2018). Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad). Jakarta : Kemenkes RI
Saddiyah, P., Astuti, R. P., & Vialianty, A., (2020). Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga di desa pagarawan, Kecamatan Merawabf, Kabupaten Bangka, Jurnal Pengabdian kepada masyarakat universitas Bangka Belitung, 7(2), 62-67.
Sasmito, E., (2017). Imunomodulator Bahan Alami. Rapha Publishing, Yogyakarta, pp. 42,72.
Savitri A. (2016). Tanaman Ajaib Basmi Penyakit dengan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Mengenali Ragam dan Khasiat TOGA Meramu Jamu Tradisional/ Herbal dengan TOGA. Depok: Bibit Publisher
Sumayyah, S., & Salsabilla, N., (2017). Obat tradisional: antara khasiat dan efek sampingnya, Majalah Farmasetika, 2(5), 1-4
Yowa, M. K., Boro, T. L., & Danong, M. T., (2019). Invetarisasi Jenis – Jenis Tumbuhan Berkhasiat Obat Tradisional Di Desa UmbuLangang Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat Kabupaten Sumba Tengah. Jurnal Biotrapikal, 16(1), 1-13
Ziraluo., Y. P. B. (2020). Tanaman Obat Keluarga dalam Perspektif Masyarakat transisi. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(1), 99-106
