https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/issue/feedJurnal Promotif Preventif2025-08-19T11:29:17+00:00Nur Hamdani Nurhamdani.nur@unpacti.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Promotif Preventif (JPP) adalah Jurnal resmi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti Makassar. Jurnal ini terlebih dahulu terbit dengan versi cetak dengan <a href="http://www.issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1521877852&2151&&" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN: 2622-6014</a>. Dan sejak Agustus 2020 Jurnal ini secara berkesinambungan menerbitkan karya ilmiah versi online dengan periode terbit Februari dan Agustus dengan <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/data/sk1597287084.pdf" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN 2745-8644</a> yang berfokus pada pengembangan kajian kesehatan masyarakat, diantaranya: Epidemiologi; Kesehatan Lingkungan; Administrasi dan Kebijakan Kesehatan; Gizi Kesehatan Masyarakat; Promosi Kesehatan; Kesehatan dan Keselamatan Kerja.</p> <p>Artikel-artikel yang dipublikasikan di JPP meliputi hasil-hasil penelitian ilmiah asli (prioritas utama), artikel ulasan ilmiah yang bersifat baru (tidak prioritas). Artikel yang akan dipublikasikan JPP akan ditinjau oleh editor internal dan eksternal. Keputusan diterima atau tidaknya suatu artikel ilmiah di jurnal ini menjadi hak dari Dewan Penyunting.</p>https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/1914Pengembangan Konten Edukasi dan Monitoring Self-Care Berbasis Aplikasi Smartphone Pasien Diabetes Mellitus: Studi Delphy2025-08-18T15:13:07+00:00Sri Marnianti Irnawansri.marniati@unsulbar.ac.idYulta Kadangsri.marniati@unsulbar.ac.idKusrini Kadarsri.marniati@unsulbar.ac.idElly Lilianty Sjattarsri.marniati@unsulbar.ac.id<p>Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis yang dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Untuk mendukung pengelolaannya, diperlukan media edukasi dan monitoring yang efektif. Inovasi berupa aplikasi digital menjadi solusi untuk menyediakan informasi dan pemantauan jarak jauh yang mudah diakses kapan saja. Penelitian ini bertujuan menghasilkan konten yang akan digunakan dalam aplikasi smartphone sebagai media edukasi dan monitoring <em>self-care</em> pasien DM. Metode penelitian menggunakan <em>classic Delphi</em> dan <em>online Delphi </em>dalam 3 ronde yang melibatkan 11 ahli yaitu perawat, dokter spesialis endokrin, dokter spesialis gizi klinik, peneliti, dan edukator di bidang diabetes. Hasil Delphi Ronde 1 didapatkan dari 7 menu utama dan 42 tema, 6 tema dikeluarkan, 3 judul tema direvisi, 2 tema dimodifikasi, 1 menu baru dan 7 tema baru. Pada Ronde 2 dari 12 tema yang diajukan kembali, sebanyak 11 tema mencapai konsensus >70%. Ronde 3 menghasilkan 8 menu utama dan 43 tema. Kesimpulan hasil delphi menunjukkan konten yang dibuat sudah melalui proses konsesus oleh para ahli dan siap digunakan dalam aplikasi sebagai media edukasi dan monitoring <em>self-care</em> pasien DM.</p>2025-08-15T13:37:41+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2008Praktik Higiene Menstruasi dan Hubungannya dengan Keputihan Abnormal pada Siswi SMP: Studi Cross-Sectional di Kupang, Indonesia2025-08-18T15:13:07+00:00Kamilla Ahmad Kosokamillakoso165@gmail.comMarilyn S. Juniaskamillakoso165@gmail.comChristina R. Nayoankamillakoso165@gmail.comAnderias U. Rogakamillakoso165@gmail.comMarni Marnikamillakoso165@gmail.com<p>Leukorea (keputihan abnormal) merupakan salah satu gangguan kesehatan reproduksi yang sering dialami remaja putri dan berisiko meningkat akibat perilaku kebersihan menstruasi yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis hubungan antara perilaku kebersihan menstruasi dengan kejadian leukorea pada siswi SMP di Wilayah Kerja Puskesmas Oebobo Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain <em>cross–sectional study</em>. Sampel berjumlah 248 siswi SMP yang dipilih secara <em>purposive sampling</em>. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan uji chi-square untuk menguji hubungan antara variabel bebas (perilaku, pengetahuan, sikap, peran orang tua, teman sebaya, guru, dan fasilitas) dengan variabel terikat (kejadian leukorea). Hasil analisis munjukkan hubungan signifikan antara pengetahuan (p=0,039), sikap (p=0,010), dan perilaku (p=0,019) dengan kejadian leukorea. Faktor pendukung seperti ketersediaan fasilitas dan dukungan dari orang tua serta guru juga berpengaruh terhadap kebersihan diri siswi saat menstruasi. Perilaku kebersihan menstruasi yang baik dapat menurunkan risiko kejadian leukorea pada remaja putri. Intervensi pendidikan kesehatan yang memperkuat faktor predisposisi, pendukung, dan penguat sangat penting untuk diterapkan secara menyeluruh di sekolah melalui program PKPR.</p>2025-08-15T13:43:56+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2107Pengembangan Strategi Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit Daerah Menggunakan Analisis SWOT dan QSPM2025-08-18T15:13:08+00:00Adrianus Yosephus P.Aadrianuspa78@gmail.comAnderias Umbu Rogaanderias_umburoga@staf.undana.ac.idJacob M. Ratuanderias_umburoga@staf.undana.ac.idPaul G. Tamelananderias_umburoga@staf.undana.ac.idLuh Putu Ruliatianderias_umburoga@staf.undana.ac.id<p>Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan komponen penting dalam manajemen rumah sakit, namun penerapannya masih menghadapi berbagai tantangan di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan sistem K3 di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang menggunakan analisis SWOT dan metode QSPM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2025. Penelitian dilakukan dengan pendekatan mixed methods, melibatkan observasi, wawancara mendalam, dan penyebaran kuesioner kepada 45 informan dari pihak internal dan eksternal rumah sakit. Analisis data kualitatif dilakukan secara tematik, sementara data kuantitatif dihitung menggunakan matriks IFAS, EFAS, dan QSPM. Hasil menunjukkan bahwa rumah sakit memiliki kekuatan internal seperti struktur organisasi K3 yang terintegrasi dan dukungan manajemen, serta peluang eksternal berupa meningkatnya perhatian masyarakat terhadap isu keselamatan kerja. Namun, masih terdapat kelemahan dalam koordinasi antarunit dan keterbatasan pelatihan SDM, serta ancaman seperti ketidaktepatan alokasi dana eksternal. Strategi prioritas yang dihasilkan adalah mengikuti sertifikasi mutu ISO 45001, pelatihan terstruktur melalui kerja sama eksternal, dan penambahan media edukasi K3. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penguatan sistem K3 di rumah sakit dapat dilakukan secara efektif melalui pemanfaatan kekuatan internal dan peluang eksternal dengan strategi yang tepat sasaran.</p>2025-08-15T13:51:39+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2009Pengaruh Mutu Pelayanan Rawat Jalan Terhadap Kepuasan Pasien dan Minat Kunjungan Kembali di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah2025-08-18T15:13:08+00:00Wilhems DaraWilmidara@gmail.comSerlie K. A. LittikWilmidara@gmail.comFrans SalesamanWilmidara@gmail.comPius WerawanWilmidara@gmail.comLewi JutomoWilmidara@gmail.com<p>Pelayanan kesehatan yang bermutu berperan penting dalam meningkatkan kepuasan pasien dan mendorong minat kunjungan ulang. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh mutu pelayanan rawat jalan terhadap kepuasan pasien dan minat kunjungan kembali di RSUD Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang. Penelitian menggunakan desain cross sectional dan analisis jalur dengan 100 responden yang dipilih melalui accidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil menunjukkan bahwa mutu pelayanan berada dalam kategori baik (65%), kepuasan pasien sangat puas (84,4%), dan minat kunjungan kembali tinggi (97%). Uji parsial menunjukkan bahwa hanya dimensi bukti fisik yang berpengaruh signifikan terhadap minat kunjungan kembali (p=0,005). Kepuasan pasien juga berpengaruh signifikan terhadap minat kunjungan kembali (p=0,000), namun tidak memediasi hubungan antara dimensi mutu pelayanan dan minat kunjungan. Penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan aspek fisik pelayanan dan penguatan kepuasan sebagai strategi meningkatkan loyalitas pasien.</p>2025-08-15T13:57:52+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/1960Promosi Audio-Visual dan Dampaknya terhadap Perilaku Pencegahan Bullying pada Remaja: Studi Cross-Sectional2025-08-18T15:13:08+00:00Saipullah Saipullahsaipullah.zhino@gmail.comMuzaffar Muzaffarmuzaffarskmmkm@gmail.comAndi Pratama Putratamayana32@gmail.comZulfikar Zulfikarfikarfkm@gmail.comRahmiati Tagore Putrirahmitagoreputri@gmail.com<p>Bullying merupakan perilaku yang berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan sosial siswa. Upaya pencegahan melalui pendekatan promosi kesehatan diperlukan untuk menekan kejadian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas promosi audio-visual terhadap faktor perilaku pencegahan bullying pada siswa/i SMA Negeri 2 Timang Gajah Tahun 2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain <em>cross-sectional</em> dan melibatkan 113 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas, dan dianalisis secara bivariat menggunakan uji chi-square. Penelitian dilaksanakan pada 11 Maret hingga 06 Mei 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,003), efikasi diri (p=0,000), dukungan sosial (p=0,000), dan promosi audio-visual (p=0,031) dengan perilaku pencegahan bullying. Responden yang memiliki pengetahuan baik, sikap positif, efikasi diri tinggi, dukungan sosial kuat, dan terpapar promosi audio-visual lebih banyak menunjukkan perilaku pencegahan. Promosi audio-visual efektif dalam memengaruhi faktor yang berperan terhadap perilaku pencegahan bullying. Sekolah disarankan untuk memanfaatkan media audio-visual sebagai bagian dari strategi edukatif dalam mencegah bullying secara sistematis dan berkelanjutan.</p>2025-08-15T14:02:17+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/1943Determinan Gangguan Mental Emosional Pada Perawat: Studi Cross Sectional2025-08-18T15:13:08+00:00Maria Bengan Tokaninatokan85@gmail.comAnderias Umbu Rogainatokan85@gmail.comJacob Matheos Ratuinatokan85@gmail.comLuh Putu Ruliatyinatokan85@gmail.comNoorce Ch. Berekinatokan85@gmail.com<p>Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan serangkaian upaya yang preventif yang dilakukan untuk melingdungi pekerja dari berbagai risiko yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan selama berada di lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara stres kerja, kelelahan kerja, kejenuhan kerja dan perilaku kekerasan pasien dengan gangguan mental emosional pada perawat yang bekerja di RSKD Jiwa Naimata Kupang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross – sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 53 orang perawat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner stres kerja, kelelahan kerja, kejenuhan kerja, perilaku kekerasan pasien dan kuesioner Symptom Check List – 90 (SCL-90). Hasil penelitian menunjukan 25 dari 53 responden mengalami gangguan mental emosional dengan gejala yang paling sering dialami adalah somatisasi, ansietas dan depresi. Hasil uji <em>Chi-Square</em> menunjukan masing-masing stres kerja, kelelahan kerja, kejenuhan kerja dan perilaku kekerasan pasien mempunyai hubungan yang bermakna dengan gangguan mental emosional dengan masing-masing nilai p≤0,05. Hasil uji regresi logistik berganda menunjukan kejenuhan kerja adalah determinan gangguan mental emosional pada perawat. Dilihat dari sisi kesehatan dan keselamatan kerja, penelitian ini menekankan perlunya pemberian komunikasi, informasi dan edukasi terkait kesehatan mental kepada perawat serta dilakukan screening kesehatan mental perawat sebagai tindakan pencegahan timbulnya stres kerja, kelelahan kerja, kejenuhan kerja, perilaku kekerasan pasien dan gangguan mental emosional.</p>2025-08-15T14:08:20+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/1766Studi Perbandingan Faktor-Faktor Resiko Individu Kekerasan Terhadap Anak di Aceh2025-08-18T15:13:09+00:00Putri Nahrisahputri.nahrisah@unmuha.ac.idFarrah Fahdhienieputri.nahrisah@unmuha.ac.id<p>Kekerasan pada anak dapat mengakibatkan gangguan fisik seumur hidup, gangguan kesehatan mental, dan kemungkinan dampak negatif lainnya seperti kematian anak. Faktor resiko individu dan cakupan layanan bagi korban menjadi informasi penting bagi pencegahan dan penanganan kasus kekerasan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, jenis kekerasan yang dialami dan layanan bantuan yang dibutuhkan korban. Desain penelitian adalah deskriptif komparatif, menggunakan data sekunder selama tahun 2022-2024 di Aceh. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 550 kasus pada tahun 2022 yang meningkat 7% (589 kasus) pada tahun 2023 dan terus meningkat 5% (621 kasus) pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023. Tidak terdapat perbedaan faktor risiko dalam kurun waktu tahun 2022-2024 dimana kekerasan terhadap anak mayoritas terjadi pada anak perempuan, usia 13-17 tahun, bentuk kekerasan adalah kekerasan seksual yang dilakukan oleh teman/pacar dan bantuan hukum adalah yang paling dibutuhkan oleh korban dan keluarga. Penelitian di masa mendatang sebaiknya difokuskan untuk mempelajari faktor-faktor perlindungan yang dapat disesuaikan dengan program pencegahan di tingkat pemerintah dan masyarakat berdasarkan faktor-faktor risiko tersebut.</p>2025-08-18T13:32:22+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2040Efektivitas Pendidikan Kesehatan terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Hipertensi: Studi Pra-Eksperimental di Fasilitas Kesehatan Primer2025-08-18T15:13:09+00:00Lusia Dalongdalonglusia@gmail.comImelda F. E. Manurungdalonglusia@gmail.comNoorce Ch. Berekdalonglusia@gmail.comPius Weramandalonglusia@gmail.comAnderias Umbu Rogadalonglusia@gmail.com<p>Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap angka morbiditas dan mortalitas di Indonesia. Salah satu strategi pengendaliannya adalah melalui peningkatan kepatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan <em>leaflet</em> dan kartu kontrol pengobatan terhadap kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi. Desain penelitian adalah <em>pre-eksperimental one group pretest-posttest</em> dengan 32 responden yang dipilih secara <em>purposive</em> berdasarkan kriteria inklusi tertentu. Intervensi diberikan dalam bentuk pendidikan kesehatan yang disampaikan melalui <em>leaflet</em> dan kartu kontrol. Analisis menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan signifikan pada kepatuhan minum obat setelah intervensi (p = 0,000). Sebelum intervensi, mayoritas responden berada pada kategori kepatuhan sedang dan rendah, yang meningkat menjadi kepatuhan tinggi pasca intervensi. Hasil ini menunjukkan bahwa kombinasi <em>leaflet</em> dan kartu kontrol pengobatan efektif dalam meningkatkan kepatuhan dan dapat direkomendasikan dalam pengelolaan hipertensi di layanan primer.</p>2025-08-18T13:38:03+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/1944Determinan Pemanfaatan Layanan Kesehatan Sekolah pada Santri di Bener Meriah, Indonesia2025-08-18T15:13:09+00:00Rahmiati Tagore Putrirahmitagoreputri@gmail.comSaipullah Saipullahsaipullah.zhino@gmail.com<p>Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya pendidikan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu dengan tujuan menanamkan serta membiasakan perilaku hidup sehat di kalangan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan UKS oleh santri di Pesantren Bustanul Arifin, Kabupaten Bener Meriah, tahun 2025. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain <em>cross-sectional study</em>. Populasi terdiri dari 437 santri, Sampel sebanyak 81 responden ditentukan menggunakan rumus Slovin dengan teknik pengambilan sampel secara <em>proportional random sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner pada tanggal 7–28 Februari 2025. Data yang terkumpul kemudian diolah melalui <em>proses editing, coding, dan tabulating</em>, serta dianalisis menggunakan uji statistik <em>Chi-Square</em>. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (p = 0,001), sikap (p = 0,002), dan sumber informasi (p = 0,000) dengan pemanfaatan pelayanan UKS. Temuan ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berperan penting dalam mendorong pemanfaatan layanan UKS oleh santri. Disarankan kepada santri untuk lebih memanfaatkan fasilitas UKS guna mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan mereka di lingkungan pesantren.</p>2025-08-18T13:41:16+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2027Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Rawat Jalan Skizofrenia Paranoid di RSKD Jiwa Naimata2025-08-18T15:13:09+00:00Ajra Fitriajrafitri@gmail.comAnderias Umbu Rogaanderias_umburoga@staf.undana.ac.idImelda Februati Ester Manurunganderias_umburoga@staf.undana.ac.idJacob Matheos Ratuanderias_umburoga@staf.undana.ac.idLewi Jutomoanderias_umburoga@staf.undana.ac.id<p>Kepatuhan minum obat merupakan faktor kunci dalam pengelolaan skizofrenia paranoid untuk mencegah kekambuhan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan minum obat pada pasien rawat jalan skizofrenia paranoid di RSKD Jiwa Naimata Kupang. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional. Sampel sebanyak 94 responden diperoleh melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara sikap keluarga (p = 0,001; OR = 0,189; IK95%: 0,065–0,553), akses layanan kesehatan (p = 0,008; OR = 2,982; IK95%: 1,052–8,463), dan dukungan keluarga (p = 0,001; OR = 6,054; IK95%: 1,765–20,776) terhadap kepatuhan minum obat. Sikap baik justru berasosiasi negatif terhadap kepatuhan, sementara akses mudah dan dukungan keluarga yang baik meningkatkan peluang kepatuhan secara signifikan. Sebaliknya, status ekonomi (p = 0,102; OR = 1,876; IK95%: 0,669–5,259) dan dukungan tenaga medis (p = 0,158; OR = 0,651; IK95%: 0,175–2,419) tidak berpengaruh signifikan. Dukungan keluarga menjadi faktor paling dominan dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan.</p>2025-08-18T13:47:23+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2043Determinan Upaya Pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Pertama: Studi Cross-Sectional di Indonesia Timur2025-08-18T15:13:10+00:00Susana Alorida Mokasusanamoka30@gmail.comChristina R. Nayoansusanamoka30@gmail.comLuh Putu Ruliatisusanamoka30@gmail.comAnderias Umbu Rogasusanamoka30@gmail.comMarilyn Susanti Juniassusanamoka30@gmail.com<p>Anemia masih menjadi masalah kesehatan utama di kalangan remaja putri, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sotimori. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan anemia pada remaja putri sekolah menengah pertama. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh remaja putri yang bersekolah di dua SMP yaitu SMPN 1 Landuleko dan SMP Satap Daiama, Kecamatan Landuleko, Kabupaten Rote Ndao. Sample penelitian di hitung menggunakan rumus lemeshow. Jumlah sampel sebanyak 85 responden yang diambil dengan teknik <em>simple random sampling</em>. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan uji <em>chi – square</em>. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara sikap (p=0,001), dukungan teman sebaya (p=0,001), dan ketersediaan tablet tambah darah (p=0,001) dengan upaya pencegahan anemia. Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan (p=0,307) dan peran tenaga kesehatan (p=0,215) dengan upaya pencegahan anemia. Kesimpulannya, faktor predisposisi, pendorong, dan pendukung semuanya memiliki kontribusi terhadap upaya pencegahan anemia pada remaja putri.</p>2025-08-18T13:54:01+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2041Kepatuhan Perawat terhadap SOP Pemasangan Infus di Unit Gawat Darurat: Studi Cross–Sctional di Rumah Sakit Umum di Kupang, Indonesia2025-08-18T15:13:10+00:00Firman Mangara Tua Siallaganfirmansiallagan22@gmail.comAnderias Umbu Rogaanderias_umburoga@staf.undana.ac.idFransiskus G. Madoanderias_umburoga@staf.undana.ac.idApris Aduanderias_umburoga@staf.undana.ac.idPius Weramananderias_umburoga@staf.undana.ac.id<p>Kepatuhan perawat terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pemasangan infus di Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan aspek krusial dalam menjamin keselamatan dan mutu pelayanan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan perawat terhadap SOP pemasangan infus di IGD RSU Mamami Kota Kupang. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan <em>cross – sectional</em>. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 perawat yang diambil secara <em>total sampling</em>. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup dan observasi langsung, serta dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan (p=0,820) dan masa kerja (p=0,443) dengan kepatuhan perawat. Sebaliknya, terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (p=0,019), beban kerja (p=0,035), sikap (p=0,025), dan dukungan sesama perawat (p=0,025) dengan kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP pemasangan infus. Penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan, sikap positif, dan kerja sama antarperawat untuk mendukung kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.</p>2025-08-18T14:00:05+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2047Pendidikan dan Komunikasi dalam Kesehatan Reproduksi Remaja: Systematic Literatur Review terhadap Faktor Risiko dan Strategi Intervensi2025-08-18T15:13:10+00:00Defyanti Dwi Ambaliyantyanto@gmail.comNilawati Ulyuly.nilawati79@gmail.comAndi Alimandi_alimbagu@yahoo.co.id<p>Kesehatan reproduksi remaja merupakan isu krusial yang berkaitan erat dengan kesiapan generasi muda menghadapi masa dewasa secara sehat dan bertanggung jawab. Artikel ini menyajikan tinjauan Sistematic Literature Review (SLR) dengan menggunakan diagram PRISMA terhadap literatur ilmiah yang membahas faktor-faktor risiko dan strategi intervensi dalam pendidikan serta komunikasi kesehatan reproduksi pada remaja yang telah melewati tahap screening judul, abstrak, dan full-text review. Tinjauan dilakukan terhadap 11 artikel penelitian yang dipublikasikan antara tahun 2017 hingga 2025, dengan fokus pada pendidikan, komunikasi, lingkungan sosial, media edukasi, dan nilai-nilai budaya lokal. Hasil kajian menunjukkan bahwa rendahnya pengetahuan, minimnya komunikasi dalam keluarga, serta pengaruh negatif dari media dan teman sebaya menjadi faktor utama yang meningkatkan kerentanan remaja terhadap masalah reproduksi. Sebaliknya, strategi intervensi seperti penggunaan media edukasi kontekstual (leaflet, video, dan modul), pelibatan orang tua dalam komunikasi terbuka, serta integrasi nilai kearifan lokal terbukti efektif dalam meningkatkan literasi dan sikap positif remaja terhadap kesehatan reproduksi. Studi ini merekomendasikan pendekatan pendidikan yang holistik, berbasis budaya, dan kolaboratif lintas sektor untuk menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pertumbuhan remaja secara sehat dan berdaya dalam isu reproduksi.</p>2025-08-18T14:04:18+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2016Determinan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Ibu: Pengaruh Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi Terhadap Implementasi Standar Pelayanan Minimal Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas Baumata, Kabupaten Kupang2025-08-18T15:13:10+00:00Windy Anisa Veryany Fanggiwindyfanggi54@gmail.comChristina R. NayoanWindyfanggi54@gmail.comFransiskus Geroda Madowindyfanggi54@gmail.comImelda F. Manurungwindyfanggi54@gmail.comAnderias Umbu Rogawindyfanggi54@gmail.com<p>Pelayanan kesehatan ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. Cakupan pelayanan K6 di Puskesmas Baumata masih jauh dari target nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi terhadap implementasi SPM pelayanan kesehatan ibu hamil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain <em>cross sectional</em>. Sampel berjumlah 41 tenaga kesehatan yang terlibat dalam program KIA dan pelayanan ANC, dipilih secara purposive. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, serta analisis data dilakukan secara univariat, dan bivariat (uji Spearman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel komunikasi (p = 0,026), sumber daya (p = 0,025), disposisi (0,022) dan struktur birokrasi (p = 0,011) berpengaruh signifikan terhadap implementasi SPM pelayanan kesehatan ibu hamil. Secara simultan, keempat variabel berkontribusi terhadap keberhasilan implementasi pelayanan. Disimpulkan bahwa komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi berpengaruh signifikan dalam mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai SPM di Puskesmas Baumata.</p>2025-08-18T14:10:08+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/1937Penerapan Health Action Process Approach (HAPA) Sebagai Kerangka Perencanaan Perubahan Perilaku Kesehatan: Sebuah Tinjauan Sistematik Kuantitatif2025-08-18T15:13:11+00:00Choiria Firdatul Ulfah242320102006@mail.unej.ac.idNurfika Asmaningrumnurfika_asmaningrum@unej.ac.idTantut Susantotantut_s.psik@unej.ac.id<p>Perubahan perilaku kesehatan memerlukan pendekatan teoretis yang komprehensif agar intervensi yang diterapkan lebih terarah dan efektif. Salah satu model yang banyak digunakan adalah <em>Health Action Process Approach</em> (HAPA) yang membagi proses perubahan perilaku menjadi fase motivasional dan volisional. Penelitian ini bertujuan untuk mereview penerapa model HAPA dalam manajemen perubahan perilaku kesehatan. <em>Systematic review</em> ini mengikuti panduan PRISMA dan mencakup literatur dari PubMed, Scopus, Sage, dan Wiley Online, yang dipublikasikan antara 2020–2024. Strategi pencarian menggunakan kombinasi kata kunci spesifik dengan operator Boolean dan disesuaikan dengan karakteristik tiap basis data. Sebanyak 19 artikel kuantitatif yang menggunakan HAPA secara eksplisit dianalisis, meliputi desain studi, target perilaku, dan komponen HAPA yang diuji. Hasil menunjukkan bahwa perilaku kesehatan yang menjadi target dalam penelitian ini cukup beragam, mencakup kepatuhan minum obat (n = 4), perilaku diet (n = 4), kebersihan mulut (n = 2), aktivitas fisik (n = 3), perilaku sedentari (n = 1), pencegahan influenza (n = 1), manajemen diri diabetes (n = 2), serta aktivasi perilaku pada individu dengan depresi (n = 2). Hal ini menunjukkan bahwa HAPA memiliki sifat transdiagnostik dan adaptif terhadap berbagai jenis perilaku kesehatan, baik preventif maupun terapeutik.</p>2025-08-18T14:14:23+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2020Kesiapan dan Penerimaan Layanan Kontrasepsi Remaja di Kota Kupang Dalam Konteks Implementasi Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 20242025-08-18T15:13:11+00:00Luisa Octoviana Eluamafrengkizai003@gmail.comChristina R Nayoaneluamaluisa111078@gmail.comFrans G Madoeluamaluisa111078@gmail.comSherlie K. A. Littikeluamaluisa111078@gmail.comImelda F. Manurungeluamaluisa111078@gmail.com<p>Remaja adalah masa transisi antara masa anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan dari berbagai aspek kehidupan manusia menuju masa dewasa. Di Indonesia, masalah kehamilan remaja dan perilaku seksual pranikah terus meningkat sehingga perlu mendapatkan perhatian serius. Tujuan Penelitian ini adalah Menganalisis Kesiapan dan Penerimaan Layanan Kontrasepsi Bagi Remaja di Kota Kupang, Menyongsong Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) No 28 Tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Informan penelitian sebanyak 26 orang dipilih secara <em>purposive sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan dua cara melalui wawancara mendalam dan <em>Focus Group Discussion</em> (FGD) serta analisa data dilakukan secara tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan Faktor kontekstual di layanan kesehatan menunjukkan bahwa meskipun secara normatif layanan kontrasepsi masih diperuntukkan bagi pasangan menikah, sebagian besar tenaga kesehatan di Puskesmas menunjukkan kesiapan adaptif. Faktor kontekstual di masyarakat, terutama dari tokoh agama dan tokoh masyarakat, menunjukkan resistensi terhadap layanan kontrasepsi bagi remaja belum menikah karena norma agama dan budaya. Secara keseluruhan, kesiapan dan penerimaan terhadap kebijakan kontrasepsi remaja di Kota Kupang masih menghadapi tantangan multidimensional, namun terdapat peluang besar untuk transformasi melalui pendekatan edukatif, intersektoral, dan ramah remaja.</p>2025-08-18T14:23:09+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2038Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pegawai di Badan Narkotika Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia2025-08-18T15:13:11+00:00Mardiansari Wahyu Graha Wijayadiansquin@gmail.comAnderias Umbu Rogaanderias_umburoga@staf.undana.ac.idSintha Lisa Purimahuaanderias_umburoga@staf.undana.ac.idJacob Matheos Ratuanderias_umburoga@staf.undana.ac.idLuh Putu Ruliatianderias_umburoga@staf.undana.ac.id<p>Stres kerja merupakan masalah serius yang dapat memengaruhi produktivitas dan kesehatan pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pegawai di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan jajarannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 36 responden dari total populasi 68 pegawai, dipilih melalui teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Stress Diagnostic Survey (SDS) dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kebisingan (p = 0,039), pencahayaan (p = 0,000), suhu ruangan (p = 0,036), dan masa kerja (p = 0,006) dengan stres kerja. Sementara itu, tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin (p = 0,300), umur (p = 0,851), dan tingkat pendidikan (p = 0,606) dengan stres kerja. Temuan ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan fisik kerja lebih berkontribusi terhadap stres kerja dibandingkan karakteristik individu.</p>2025-08-18T14:28:55+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2096Hubungan Waktu Tanggap dan Tunggu terhadap Kepuasan Pasien di Instalasi Gawat Darurat: Tinjauan Sistematis2025-08-18T15:13:12+00:00Ade Yoska Tilla Serihatiyoskatillaade@yahoo.co.idMuhammad Fadhlan La Tabarifadhlanlatabari@ymail.comDenny Susantodenny.stikesbkpalu@gmail.comAndi Nasirandinasir78@gmail.comAgustiawan Agustiawanagustiawan.dr@gmail.com<p>Instalasi Gawat Darurat (IGD) memiliki peran krusial dalam memberikan pelayanan medis segera bagi pasien dalam kondisi kritis. Kepuasan pasien telah menjadi indikator utama mutu layanan kesehatan dan sangat dipengaruhi oleh waktu tunggu serta waktu tanggap petugas. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara sistematis artikel penelitian asli yang mengkaji pengaruh waktu tanggap dan waktu tunggu terhadap kepuasan pasien di IGD. Pencarian literatur dilakukan melalui basis data Google Scholar, PubMed, dan SagePub dengan kata kunci terkait layanan darurat, waktu tanggap, waktu tunggu, dan kepuasan pasien. Artikel yang disertakan merupakan studi asli yang dipublikasikan sejak tahun 2015, dilakukan di lingkungan IGD, serta menggunakan desain penelitian seperti potong lintang, kohort, atau uji klinis acak. Sebanyak 12 studi memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut. Sembilan studi menunjukkan adanya hubungan signifikan antara waktu pelayanan yang lebih cepat dengan tingkat kepuasan pasien yang lebih tinggi, meskipun beberapa studi melaporkan hasil yang tidak signifikan. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh variasi metodologi dan kapasitas sistem kesehatan lokal. Simpulan dari tinjauan ini menegaskan bahwa waktu tanggap dan waktu tunggu merupakan determinan penting dalam membentuk kepuasan pasien dan perlu menjadi fokus utama dalam peningkatan mutu layanan IGD.</p>2025-08-18T14:32:03+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2006Analisis Implementasi Kebijakan Skrining Hipotiroid Kongenital di Indonesia: Studi Kasus di Kabupaten Kupang2025-08-18T15:13:12+00:00Only Ivonila Riwuivonriwu78@gmail.comMarni Marniivonriwu78@gmail.comNikolas E. Handoyoivonriwu78@gmail.comPius Weramanivonriwu78@gmail.comFransiskus G. Madoivonriwu78@gmail.com<p>Rendahnya cakupan skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kupang, berisiko meningkatkan angka keterlambatan diagnosis dan kecacatan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Program SHK berdasarkan Permenkes No.78 Tahun 2014 di Kabupaten Kupang. Penelitian ini merupakan studi kualitatif deskriptif analitik dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion terhadap 15 informan dari Dinas Kesehatan dan RSUD Naibonat. Analisis data dilakukan menggunakan pendekatan thematic analysis dengan triangulasi sumber dan metode untuk menjaga validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan SHK masih menghadapi kendala pada aspek input (SDM belum terlatih, logistik terbatas), proses (perencanaan dan koordinasi belum maksimal), dan output (cakupan skrining masih rendah). Belum adanya regulasi teknis daerah serta lemahnya jejaring antarinstansi turut memengaruhi efektivitas pelaksanaan program. Kesimpulannya, implementasi Program SHK di Kabupaten Kupang belum berjalan optimal dan memerlukan penguatan dalam aspek sumber daya, tata kelola, serta kebijakan pendukung.</p>2025-08-18T14:37:36+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2129Stigma dan Persepsi Masyarakat Terhadap Penderita Kusta: Studi Kualitatif di Kelurahan Kalibobo, Papua Tengah2025-08-18T15:13:12+00:00Amna Mohamadamnamohamad9@gmail.comSuryadi Suryadisuryadi.uswim@gmail.comWardhana Wahyu Dharsonowardhana.wd@gmail.com<p>Penyakit kusta masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya di wilayah Papua Tengah yang memiliki prevalensi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap penderita kusta di Kelurahan Kalibobo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan desain fenomenologi melalui teknik wawancara mendalam terhadap 20 informan yang dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman dengan triangulasi sumber dan metode untuk menjamin validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki persepsi negatif berupa rasa takut, keyakinan terhadap mitos budaya, serta kecenderungan mengisolasi penderita kusta. Namun demikian, muncul pula sikap penerimaan bersyarat terhadap mereka yang menjalani pengobatan. Temuan ini menunjukkan perlunya strategi edukatif berbasis komunitas dan nilai lokal untuk mengurangi stigma serta mendorong integrasi sosial penderita kusta di masyarakat.</p>2025-08-18T14:41:49+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2078Efektivitas Program Triple Eliminasi dalam Mencegah Penularan HIV dari Ibu ke Anak di Kota Palopo, Indonesia: Sebuah Analisis Epistemologi Deduktif Cartesian2025-08-18T15:13:13+00:00Bidasari Jamilbidasarijamil@gmail.comArlin Adamarlin.adam73@gmail.com<p>Upaya eliminasi penularan HIV dari ibu ke anak (PMTCT) menghadapi hambatan signifikan di Indonesia, termasuk di Kota Palopo, meskipun Pemerintah telah mengadopsi Program Triple Eliminasi nasional. Efektivitas implementasi program ini di tingkat lokal masih kurang teruji dengan pendekatan sistematis dan rasional. Penelitian ini mengaplikasikan kerangka epistemologi deduktif Kartesian untuk menganalisis efektivitas Program Triple Eliminasi, dengan fokus pada apakah capaian lapangan konsisten dengan prinsip-prinsip rasional kebijakan. Berdasarkan analisis data sekunder program dari 2020 hingga 2024, teridentifikasi bahwa cakupan pemeriksaan HIV pada ibu hamil di Kota Palopo belum memenuhi target nasional 95%. Temuan ini menunjukkan adanya diskrepansi substansial antara ekspektasi kebijakan dan kinerja program, yang memerlukan evaluasi lebih lanjut melalui penalaran deduktif dan verifikasi empiris. Artikel ini menekankan urgensi penggabungan rasionalitas filosofis dengan bukti empiris untuk formulasi dan penguatan kebijakan kesehatan publik yang lebih optimal.</p>2025-08-18T14:44:30+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2060Pengaruh Mutu Layanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap pada RSUD S.K. Lerik Kota Kupang, Indonesia2025-08-18T15:13:13+00:00Aurelia Maria Liliweridr.aurelmarie@ymail.comApris Adudr.aurelmarie@ymail.comSerlie K. A. Littikdr.aurelmarie@ymail.comFransiskus Geroda Madodr.aurelmarie@ymail.comAnderias Umbu Rogadr.aurelmarie@ymail.com<p>Penurunan <em>Bed Occupancy Rate</em> (BOR) sebesar 11% di RSUD S.K. Lerik Kota Kupang dari tahun 2022 ke 2023 mengindikasikan penurunan pemanfaatan rawat inap, yang diduga dipengaruhi oleh ketidakpuasan pasien terhadap mutu layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mutu layanan kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat inap. Dimensi mutu layanan yang dikaji meliputi sumber daya manusia, fasilitas fisik, sarana penunjang medis dan non-medis, kompetensi tenaga kesehatan, serta kecepatan pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain <em>cross-sectional</em>, melibatkan 100 pasien rawat inap yang dipilih melalui <em>purposive sampling</em>. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil menunjukkan bahwa fasilitas fisik (p=0,046), sarana penunjang medis dan non-medis (p=0,035), serta kecepatan pelayanan (p=0,000) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien. Sementara itu, sumber daya manusia (p=0,102) dan kompetensi tenaga kesehatan (p=0,340) tidak berpengaruh signifikan. Temuan ini menekankan pentingnya perbaikan fasilitas dan kecepatan layanan untuk meningkatkan kepuasan pasien.</p>2025-08-18T14:54:43+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/1988Potensi Antianemia Ekstrak Sarang Semut Putih (Myrmecodia tuberosa) pada Mencit (Mus mucullus): Studi Eksperimental Pre-Post dengan Kontrol2025-08-18T15:13:13+00:00Fadila Alfiah Wasarakafadilawasaraka3@gmail.comLukman Hardialukman@unimuda.ac.idA.M. Muslihinam_muslihin@unimudasorong.ac.id<p>Anemia merupakan kondisi tubuh mengalami penurunan kadar hemoglobin dalam darah, flavonoid yang terkandung dalam ekstrak sarang semut putih dapat digunakan sebagai antianemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya peningkatan hemoglobin dalam darah mencit setelah penggunaan ekstrak sarang semut putih dalam dosis tertentu. Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium dengan desain penelitian <em>pre post test with group control</em>. Hasil penelitian ini ekstrak etanol sarang semut putih (<em>Myrmecodia tuberosa)</em> memiliki potensi antianemia yang dapat dilihat pada <em>uji paired sample t-test </em>bahwa pada dosis 56 mg/kgBB terjadi peningkatan yang signifikan dimana nilai p value (0,000) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dengan nilai p value (0,923). Kesimpulan: Ekstrak sarang semut putih (<em>Myrmecodia tuberosa</em>) efektif sebagai antianemia pada mencit (<em>mus musculus</em>) dengan dosis 14 mg/KgBB, 28 mg/KgBB, dan 56 mg/KgBB. Dosis 56 mg/KgBB ekstrak sarang semut putih (<em>Myrmecodia tuberosa</em>) memiliki efek antianemia yang lebih baik dibandingkan dengan dosis ekstrak sarang semut putih (<em>Myrmecodia tuberosa</em>) 14 mg/KgBB dan 28 mg/KgBB pada hari ke-15.</p>2025-08-18T14:59:28+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2135Pengaruh Media Sosial terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang Kesehatan Reproduksi: Studi Cross-Sectional di Indonesia2025-08-18T15:13:13+00:00Buenita Sdesnaaboangmanalu@gmail.comMarlinang Isabella Silalahidesnaaboangmanalu@gmail.comDesna Nermawati Boangmanaludesnaaboangmanalu@gmail.com<p>Kesehatan reproduksi remaja di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan akibat keterbatasan informasi yang valid serta pengaruh budaya yang menganggap isu tersebut sebagai hal tabu. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh media sosial terhadap pengetahuan dan sikap remaja mengenai kesehatan reproduksi. Desain penelitian menggunakan cross-sectional study dengan pendekatan survei analitik. Penelitian dilakukan di Universitas Prima Indonesia pada Juli 2025 dengan sampel sebanyak 120 mahasiswa jurusan Kesehatan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitas (r hitung > r tabel 0,361; p < 0,05) dan reliabilitas (Cronbach’s Alpha > 0,60). Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dengan uji chi-square, serta multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan media sosial terhadap pengetahuan remaja berdasarkan platform yang digunakan (p=0,000), durasi penggunaan (p=0,005), tujuan penggunaan (p=0,012), dan kualitas informasi (p=0,008). Selain itu, terdapat pengaruh signifikan terhadap sikap remaja pada variabel platform media sosial (p=0,001), durasi penggunaan (p=0,006), tujuan penggunaan (p=0,011), serta kualitas informasi (p=0,011). Kesimpulannya, media sosial berperan penting dalam membentuk pengetahuan dan sikap remaja mengenai kesehatan reproduksi, sehingga dapat menjadi sarana strategis untuk intervensi edukasi kesehatan.</p>2025-08-18T15:05:47+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2119Formulasi dan Evaluasi In Vitro Aktivitas SPF Gel Tabir Surya Berbasis Ekstrak Etanol Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.)2025-08-18T15:13:13+00:00Sitti Alfyanita Ilhamaliyahpertiwi02@gmail.comRestu Harisma Damayantirestuharisma@gmail.comYayuk Sri Rahayuyayuksrirahay05@gmail.comRizky Rahmawati Alamirizkyrahmawati848@gmail.com<p>Paparan sinar ultraviolet (UV) secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit, sehingga penggunaan tabir surya menjadi salah satu upaya perlindungan yang penting. Kulit bawang merah (Allium cepa L.) mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai agen pelindung terhadap sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi Carbopol 940 terhadap nilai Sun Protection Factor (SPF) dan sifat fisik sediaan gel tabir surya ekstrak etanol kulit bawang merah. Penelitian menggunakan metode eksperimental laboratorik dengan tiga formula gel, masing-masing mengandung Carbopol 940 sebesar 0,5% (F1), 1% (F2), dan 1,5% (F3). Nilai SPF diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan dihitung dengan rumus Sayre, sedangkan sifat fisik yang diuji meliputi pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi Carbopol 940 berbanding lurus dengan peningkatan nilai SPF, dengan nilai tertinggi pada F3 sebesar 4,5 yang termasuk kategori proteksi sedang. Selain itu, konsentrasi Carbopol 940 juga memengaruhi karakteristik fisik gel secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa variasi konsentrasi Carbopol 940 memengaruhi efektivitas dan stabilitas fisik sediaan gel tabir surya ekstrak etanol kulit bawang merah.</p>2025-08-18T15:10:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2022Determinan Postpartum Blues: Tinjauan Sistematis Tentang Gangguan Suasana Hati Ibu Pasca Melahirkan2025-08-19T11:15:28+00:00Yona Wia Sartika Sariyonawia@gmail.comTonny Sundjayayonawia@gmail.comTri Amelia Rahmitha Helmiyonawia@gmail.com<p><em>Postpartum blues </em>adalah gangguan suasana hati ringan yang umum terjadi pada ibu pasca persalinan dan dapat berkembang menjadi depresi postpartum apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi determinan <em>postpartum blues</em> melalui tinjauan pustaka sistematis. Desain yang digunakan adalah <em>systematic review</em> dengan pendekatan PICO (<em>Population, Intervention, Comparison, Outcome</em>). Strategi pencarian dilakukan melalui database elektronik <em>PubMed, ScienceDirect,</em> dan <em>Google Scholar, </em>diterbitkan 5 tahun terakhir (2021–2025). Hasil menunjukkan bahwa determinan <em>postpartum blues</em> mencakup usia ibu, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan, pendapatan keluarga yang rendah, dan kurangnya dukungan keluarga. Tingginya prevalensi postpartum blues menegaskan pentingnya dukungan kesehatan mental bagi ibu pascapersalinan. Keterlibatan aktif pasangan dan strategi koping yang efektif diperlukan untuk membantu ibu menghadapi perubahan hormonal.</p>2025-08-19T11:15:28+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/2123Length of Stay Pasien IGD ke Rawat Inap dengan Pendekatan Value Stream Mapping di RS Ibnu Sina Makassar2025-08-19T11:19:48+00:00Muthia Ditasya Ali Seppomuthiaditasyaa@gmail.comYusriani Yusrianimuthiaditasyaa@gmail.comAndi Surahman Bataramuthiaditasyaa@gmail.com<p>Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Ibnu Sina Makassar menghadapi <em>Length of Stay</em> (LOS) yang panjang, menyebabkan <em>crowding</em> dan menurunkan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi <em>waste</em> dalam LOS pasien dari IGD ke rawat inap menggunakan <em>Value Stream Mapping</em> (VSM). Penelitian kualitatif ini menggunakan observasi, wawancara, dan analisis VSM untuk memetakan alur pelayanan, mengidentifikasi aktivitas <em>value-added</em> (VA) dan <em>non-value-added</em> (NVA), serta mendeteksi <em>bottleneck</em>. Hasil menunjukkan <em>lead time</em> LOS 6 jam 24 menit 12 detik, dengan 65,8% VA dan 34,2% NVA. <em>Waste</em> utama adalah <em>waste waiting</em> (91,79%) dan <em>waste transportation</em> (8,21%). <em>Bottleneck</em> terbesar meliputi menunggu advis DPJP (41,9%), hasil pemeriksaan penunjang (35,42%), dan transfer pasien (9,89%). VSM efektif mengidentifikasi <em>waste </em>dan <em>bottleneck</em>, mendukung efisiensi pelayanan. Rekomendasi meliputi <em>lean tools</em> seperti <em>standardized work</em> dan <em>visual management</em>, termasuk SOP pelayanan dan koordinasi antarunit, untuk meminimalkan <em>waste</em> dan meningkatkan kualitas layanan.</p>2025-08-19T11:19:48+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/1975Dampak Integrasi Teknologi Informasi dan Clinical Pathway terhadap Efisiensi Operasional di Rumah Sakit X: Studi Mixed-Methods2025-08-19T11:24:46+00:00Raafika Studiviani Dwi Binukorsd554@ums.ac.idNida Faradisa Fauziyahnff220@ums.ac.idAsri AlFajriaa195@ums.idBudi Hernawanbh235@ums.ac.idHasna Nurwina Syifaj510235041@student.ums.ac.id<p>Efisiensi operasional merupakan isu strategis bagi rumah sakit di tengah meningkatnya tuntutan pelayanan kesehatan berkualitas. Integrasi teknologi informasi dan clinical pathway dipandang potensial untuk meningkatkan efisiensi, meskipun hasil implementasinya belum konsisten. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dampak integrasi tersebut terhadap efisiensi operasional di Rumah Sakit X dengan desain mixed-methods. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan kunci, observasi langsung, serta analisis data sekunder operasional. Tiga indikator efisiensi dianalisis, yaitu waktu tunggu pasien, lama rawat inap, dan tingkat pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) medis. Uji ANOVA dan regresi linier digunakan untuk menilai signifikansi perubahan indikator sebelum dan sesudah integrasi, dengan konfirmasi validitas melalui uji normalitas, homogenitas varians, dan autokorelasi. Hasil menunjukkan penurunan signifikan pada waktu tunggu pasien dan lama rawat inap, serta peningkatan efisiensi dalam pemanfaatan tenaga medis pasca integrasi. Temuan ini menegaskan bahwa integrasi teknologi informasi dan clinical pathway berkontribusi positif terhadap efisiensi operasional, sekaligus menyoroti pentingnya pendekatan terintegrasi dalam pengelolaan sistem pelayanan rumah sakit berbasis data dan bukti empiris.</p>2025-08-19T11:24:46+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP/article/view/1921Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Sanitasi pada Petugas Penanganan Makanan di Unit Gizi Rumah Sakit di Indonesia2025-08-19T11:29:17+00:00Ervin Fahirafahiraervin26@gmail.comDesri Maulina Saridesrimaulinasari@gmail.comSari Bema Ramdikasaribemaramdika@gmail.comRafika Oktivaningrumrafika.oktivaningrum@fkm.unsri.ac.id<p>Sanitasi penjamah makanan merupakan aspek krusial dalam pengendalian risiko kontaminasi silang dan penyebaran penyakit bawaan makanan, terutama di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap sanitasi pada penjamah makanan di Unit Gizi Rumah Sakit di Indonesia. Desain penelitian ini adalah studi kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, dilaksanakan pada Desember 2024 di Kemenkes RS Mohammad Hoesin Palembang dengan 94 responden yang dipilih melalui total sampling sesuai kriteria inklusi Data dikumpulkan menggunakan kuesioner adaptasi instrumen terdahulu, diuji validitas (r > 0,361) dan reliabilitas (<em>Cronbach’s Alpha > 0,7</em>). Pengisian kuesioner dilakukan secara <em>self-administered</em>. Hubungan diuji menggunakan <em>Spearman rank</em> karena data tidak normal. Hasil menunjukkan responden memiliki pengetahuan (94,7%) dan sikap (93,6%) kategori baik. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dan sikap sanitasi (<em>p-value</em> < 0,001; ρ = 0,444), dengan arah hubungan positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan penjamah makanan, semakin baik sikap sanitasi. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik berkontribusi terhadap terbentuknya sikap positif terhadap sanitasi</p>2025-08-19T11:29:17+00:00##submission.copyrightStatement##