Description of Factors Related To People With Leprosy in Mantar Village, Poto Tano District West Sumbawa Regency
Abstract
Salah satu permasalahan dalam pengobatan kusta adalah terjadinya reaksi kusta yang dapat menyebabkan kecacatan pada penderita kusta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit kusta di Desa Mantar Kecamatan Pototano Kabupaten Sumbawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita kusta yang berdomisili di Desa Mantar Kecamatan Pototano Kabupaten Sumbawa Barat. Oleh karena itu, metode pengambilan sampel yang digunakan adalah detail sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis kelompok umur menunjukkan bahwa dari orang, 30 orang adalah <15 tahun yaitu 9 (36,7%), dan 21 (63,3%) adalah >15 tahun (usia produktif). Pada kategori jenis kelamin, terdapat 11 laki-laki (36,7%) dan 19 perempuan (63,3%). Kategori pendidikannya adalah mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD-SMP. Ada petani dalam kategori bekerja sebagai petani yaitu sebamyak 30 orang (100%). Pada kategori pengetahuan, 5 orang (16,6%) memiliki pengetahuan cukup, dan 25 orang (83,4%) memiliki memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang kusta. Pasien kusta terkonfirmasi pertama berusia 15 tahun ke atas, dan sebagian besar adalah perempuan. Penderita kusta memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kusta karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta yaitu 25 orang (83,3%). Diharapkan kepada petugas di Puskesmas Prtotano untuk meningkatkan kegiatan skrining dan penyuluhan kusta di masyarakat serta meningkatkan personal hygiene seperti menjaga cuci tangan.
References
Kementerian Kesehatan. 2007. Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Kusta. Kementerian Kesehatan: Jakarta
Kumar A, Girdhar A, Girdhar B.K. 2005. Status Wabah Kusta di Kabupaten Agra. Revista
Internacional de Lepra. 73(2): 2935.
Malaviya, G. N. 2005. Myiasis pada kusta. Jurnal Epidemiologi Internasional. Volume 73. Edisi 4: 277279.
Organisasi Kesehatan Dunia (Juni 1997). Hari melawan 2006. Stigma, infeksi, cacat: masalah dalam antropologi kesehatan masyarakat.
Ranque B, Nguyen V.T, Vu H.T, Nguyen T.H, Nguyen N.B, Pham X.K, dll. 2007. Usia merupakan faktor risiko penting untuk pembalikan pasien kusta di Vietnam. Infeksi klinis.
44 (1): 3340.
Susanto, N. 2006. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecacatan pada
penderita kusta (penelitian di Kabupaten Sukohacho). Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta.
Winarsih. 2011. Analisis Spasial Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kusta di Kabupaten Jepara. Universitas Muhammadiyah Semarang: Semarang.
Depkes RI. 2007. Rencana Aksi Nasional Pengendalian Kusta. Depkes RI: Jakarta.
Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT. Citra Aditya Bakti: Bandung.
Idris, F.I. 2008. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Ngali Kabupaten Bima. Universitas Airlangga: Surabaya.
Kumar A, Girdhar A, Girdhar B.K. 2005. Prevalence of Leprosy in Agra District. International Journal of Leprosy. 73(2):29-35.