Analisis Postur Kerja Untuk Mengurangi Tingkat Risiko Kerja Menggunakan Metode Rapid Office Strain Assessment (ROSA)

  • Christien Gloria Tutu Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika
  • Hairil Akbar Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika
  • Sarman Sarman Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika
  • Laila Alghifaria Kadullah Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika
  • Riswan Riswan Progran Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Timur
Keywords: ROSA (Rapid Office Strain Assessment), Postur Kerja, Penyebab Utama Kesalahan Postur Kerja, Solusi atau Perbaikan

Abstract

Postur tubuh yang tidak ergonomis dalam lingkungan kerja, khususnya di kantor, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang signifikan. Masalah-masalah ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat mengurangi produktivitas dan kualitas kerja. Tujuan mengetahui analisis postur kerja untuk mengurangi tingkat risiko kerja menggunakan metode Rapid Office Strain Assessment (ROSA) pada pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode observasional. Analisis risiko menggunakan NBM (Nordic Body Map) untuk mengetahui bagian tubuh mana yang terdapat keluhan dan kemudian dianalisis menggunakan metode ROSA untuk mengetahui apakah postur kerja berbahaya atau tidak untuk jangka waktu yang lama. Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh hasil bahwa para pegawai di dinas kesehatan memiliki tingkat risiko yang berbahaya. Selain itu diperoleh usulan perbaikan untuk mengurangi tingkat risiko yaitu dengan melakukan pembaharuan fasilitas yang digunakan pegawai seperti kursi yang dapat diatur ketiggiannya sesuai dengan kebutuhan pegawai, meja kerja yang ergonomis, monitor yang dapat diatur ketinggiannya sesuai kebutuhan pegawai, mouse dan keyboard diatur jarak dan diperbarui dengan menggunakan sistem wireles agar tidak memakan banyak tempat,dan perlunya sosialisasi tentang penerapan office ergonomics yang benar kepada pegawai. Penyebab tingginya risiko pada pegawai yaitu kurangnya kesadaran pegawai terhadap pentingnya menerapkan ergonomi dalam bekerja seperti tidak memakai sandaran tangan yang tersedia, tidak menggunakan sandaran punggung dan belum ada penerapan ergonomic serta fasilitas yang digunakan oleh pegawai belum memadai sehingga menggurangi kenyamanan pegawai saat bekerja.

References

Aulia, Tisya., Tarwaka., Astuti, Dwi., Asyfiradayati, Rezania. (2023). Hubungan Risiko Postur Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Pekerja Perkantoran. Environmental Occupational Health and Safety Journal, Vol.3, No.2.

Bossen, D. (2007). Improved Workplace Performance and Productifity Through Movement: The Emerging Role of Adjustability. Atlas Ergonomics.

Erliana, Cut, Ita & Zaphira, Munadya. (2019). Analisis Postur Kerja Untuk Mengurangi Tingkat Risiko Kerja Menggunakan Metode Rapid Office Strain Assessment (ROSA). TALENTA Conference Series: Energy & Engineering (EE), Vol. 2, Issue 3.

Ferusgel, A, dkk. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Driver Ojek Online Wanita Kota Medan. 11, 68-72.

Hutting, N., & Johnston, V. (2019). Promoting the Use of Self- management Strategies for people With Persistent Musculoskeletal Disorders: The Role of Physical Therapists. 49 (4), 212-216. https://doi.org/10.2519/jospt.2019.0605

ILO. (2018). Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda.Infodatin-K3.(2018).

Kementrian Ketenagakerjaan. Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Lingkungan Kerja. Kementrian Ketenagakerjaan: 2018.

Laksana, A. J., & Srisantyorini, T. (2020). Analisis Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Operator Pengelasan (Welding) Bagian Manufacturing di PT X Tahun 2019.Jurnal Kajian Dan Pengembangan Masyarakat, 01(01), 64-73.

LFS. (2017). Self-reported work relatedill health and workplace injuries: Index of LFS tables. Retrieved December 20, 2020, from https://www.hse.gov.uk/statist%0Aics/lfs/index.htm

Republik Indonesia. (2019). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja (Salinan). Jakarta.

S. Chaiklieng, M. Krusun. (2015). Health Risk Assessment and Incidence of shoulder pain among office wokers. AHFE.

S. Chaiklieng, P. Suggaravetsir, B. Muktabhant. (2010). Risk assessment on shoulder pain among office workers. KKU J Publ Health Res; 3(1):1-10. Thai.

Sekaaram, V., & Ani, L. S. (2017). Prevalensi musculoskeletal disorders (MSDs) Pada Pengemudi Angkutan Umum di Terminal Mengwi, Kabupaten Badung-Bali. 8(2), 118-124. https://doi.org/10.1556/ism.v8i2-125

Sonne, M; Villalta, D. L, and Andrews, D. M. (2012). Development and evaluation of an office ergonomic risk checklist: ROSA—rapid office strain assessment. Applied Ergonomics. Vol. 43, No.1, January 2012, pp. 98-108.

Tarwaka. (2004). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Manajemen dan Implmentasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.

T, T. D. (2017). Faktor Risiko Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Aktivitas Pengangkatan Beras Di PT Buyung Poetra Pangan Pagayut Ogan Hilir. 8 (2), 125-134. https://doi.org/https://doi.org/10.26553/jikm.2016.8.2.125-134

Tim, K. U. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3).

Watchman, G.R. (1997). Working Safety with Video Display Terminals. New York : Departement Of Labour USA.
Published
2024-10-15
How to Cite
Tutu, C., Akbar, H., Sarman, S., Kadullah, L., & Riswan, R. (2024). Analisis Postur Kerja Untuk Mengurangi Tingkat Risiko Kerja Menggunakan Metode Rapid Office Strain Assessment (ROSA). urnal romotif reventif, 7(5), 953-964. https://doi.org/10.47650/jpp.v7i5.1512

Most read articles by the same author(s)