Hubungan Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kateraturan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Watopute

  • Wulan Wulan Universitas Karya Persada Muna
  • Ikhsan Dwianto Universitas Karya Persada Muna
  • Rasniah Sarumi Universitas Karya Persada Muna
Keywords: Pengetahuan, Kehamilan, Keteraturan ANC

Abstract

Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dapat mengakibatkan ketidakteraturan dalam pelaksanaan pemeriksaan antenatal care (ANC), sehingga meningkatkan risiko terhadap kesehatan ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan keteraturan pelaksanaan ANC di wilayah kerja Puskesmas Watopute. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain cross-sectional study. Populasi penelitian melibatkan 30 responden yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan berdasarkan survey dan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat kemudian disajikan dalam tabel dan dinarasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80% ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan baik tentang tanda bahaya kehamilan, sementara 20% memiliki tingkat pengetahuan kurang baik. Dari segi keteraturan ANC, 56,7% ibu hamil rutin memeriksa kehamilan, sedangkan 43,3% tidak rutin. Analisis data menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan keteraturan pelaksanaan ANC. Kesimpulannya, tingkat pengetahuan yang baik berhubungan positif dengan keteraturan ibu hamil dalam menjalani pemeriksaan ANC.

References

Janah N, 2012, Buku Ajar Asuhan Kebidanan: Kehamilan, Yogyakarta: CV Andi

Kemenkes, RI. 2018. Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan Di Fasilitas Kesehatan

Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas, Dan Bayi Baru Lahir di Era Adaptasi Baru

Kementerian Kesehatan RI. (2010). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Kementerian Kesehatan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.

Kusumo, Bayu Argo. (2016). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Multigravida Dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care Di Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura. Skripsi

Manuaba. (2007). Buku Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

Manuaba. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC

Ni Ketut Citrawati, 2I Gusti Ayu Putu Satya Laksmi. (2021). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc Terhadap Kepatuhan Melakukan ANC

Nugroho, T dan Utama I.B. (2014). Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta: Nuha Medika

Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Padila. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika

Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina pustaka.

Rainuny, Y., Said, F. I., & Joni, Y. N. (2024). Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tanda dan bahaya kehamilan. Jurnal Kesehatan, 12(1), 121–132

Saifuddin. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Jakarta: YBP-SP. Kesehatan Maternal

Sulistyowati. (2010). Perbedaan Sikap Ibu Terhadap Deteksi Dini Kehamilan Beresiko Tinggi.Yogyakarta (KemkesRI, 2015)

Walyani ES. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jogjakarta; 2015.

Wawan, W., 2015. Teori Perilaku Kesehatan dan Pengaruhnya terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 123-132

Wibowo, A. & Darmastuti, T., 2013. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) dan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Hubungannya dengan Angka Kematian Ibu. Jurnal Universitas Airlangga, 1(2), pp. 1-10.

Wijayanti, W. 2017. Hubungan Pemanfaatan Buku Kia Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian.

Winknjosastro, H., 2010. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Published
2024-12-25
How to Cite
Wulan, W., Dwianto, I., & Sarumi, R. (2024). Hubungan Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kateraturan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Watopute. urnal romotif reventif, 7(6), 1238-1243. https://doi.org/10.47650/jpp.v7i6.1591