Pengembangan Strategi Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit Daerah Menggunakan Analisis SWOT dan QSPM
Abstract
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan komponen penting dalam manajemen rumah sakit, namun penerapannya masih menghadapi berbagai tantangan di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan sistem K3 di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang menggunakan analisis SWOT dan metode QSPM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2025. Penelitian dilakukan dengan pendekatan mixed methods, melibatkan observasi, wawancara mendalam, dan penyebaran kuesioner kepada 45 informan dari pihak internal dan eksternal rumah sakit. Analisis data kualitatif dilakukan secara tematik, sementara data kuantitatif dihitung menggunakan matriks IFAS, EFAS, dan QSPM. Hasil menunjukkan bahwa rumah sakit memiliki kekuatan internal seperti struktur organisasi K3 yang terintegrasi dan dukungan manajemen, serta peluang eksternal berupa meningkatnya perhatian masyarakat terhadap isu keselamatan kerja. Namun, masih terdapat kelemahan dalam koordinasi antarunit dan keterbatasan pelatihan SDM, serta ancaman seperti ketidaktepatan alokasi dana eksternal. Strategi prioritas yang dihasilkan adalah mengikuti sertifikasi mutu ISO 45001, pelatihan terstruktur melalui kerja sama eksternal, dan penambahan media edukasi K3. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penguatan sistem K3 di rumah sakit dapat dilakukan secara efektif melalui pemanfaatan kekuatan internal dan peluang eksternal dengan strategi yang tepat sasaran.
References
David, F.R. (2011) Strategic management: Concepts and cases. 13th ed. New Jersey: Pearson Education.
Effendy, S. (2013) ‘Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), pp. 115–123.
Fitra, A. (2021) ‘Analisis strategi manajemen K3 berbasis SWOT pada rumah sakit daerah’, Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 9(3), pp. 221–231.
International Labour Organization (ILO) (2021) World statistics on occupational safety and health.
KARS (2022) Standar akreditasi rumah sakit edisi 1. Jakarta: Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Kaseger, H. (2019) ‘Strategi pengembangan pelaporan keselamatan pasien terintegrasi’, Jurnal Manajemen Rumah Sakit Indonesia, 3(1), pp. 33–42.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022) Laporan nasional evaluasi sistem manajemen K3 rumah sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Lubis, R. (2016) ‘Tantangan pembiayaan program K3 di rumah sakit pemerintah’, Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 5(1), pp. 44–50.
Manuaba, A. (2020) ‘Penguatan budaya keselamatan kerja dalam institusi pelayanan kesehatan’, Jurnal Ergonomi Indonesia, 6(2), pp. 55–64.
Maskat, M. and Hoesin, M.A. (2022) ‘Faktor keberhasilan implementasi sistem K3 di rumah sakit umum daerah’, Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja, 11(1), pp. 12–21.
Nengcy, R. (2022) ‘Peran komunikasi dalam meningkatkan kesadaran keselamatan kerja tenaga kesehatan’, Jurnal Komunikasi Kesehatan, 4(2), pp. 78–85.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Prabowo, R. and Lestari, W. (2023) ‘Pengaruh program budaya keselamatan kerja terhadap penurunan angka kecelakaan kerja di rumah sakit’, Jurnal Mutu Pelayanan Kesehatan, 5(1), pp. 13–22.
Purba, Y. (2018) ‘Evaluasi sarana dan prasarana K3 rumah sakit’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 7(3), pp. 145–152.
Rangkuti, F. (2015) Analisis SWOT: Teknik membedah kasus bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Utami, W., Nugroho, E. and Widodo, A. (2023) ‘Inovasi sistem pelaporan digital insiden keselamatan kerja di rumah sakit’, Jurnal Sistem Informasi Kesehatan, 9(1), pp. 23–31.
Copyright (c) 2025 Adrianus Yosephus P.A, Anderias Umbu Roga, Jacob M. Ratu, Paul G. Tamelan, Luh Putu Ruliati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.