Reproduksi Kuasa: Studi Kasus Politik Etnis Tionghoa dalam Kontestasi Pemilihan Legislatif Kota Makassar
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan memahami relasi kuasi pada mekanisme reproduksi kuasi politik etnis Tionghoa pada pemilu legislatif 2019 di Makassar. Interaksi kelompok masyarakat dan aktor etnis tionghoa untuk mendapatkan kekuasaan politik melalui perwakilan legislatif di Makassar belum mendapatkan telah yang mendalam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-ekploratif dengan pendekatan studi kasus, dimana studi eksploratif ini berusaha untuk melihat relasi kuasa etnis Tionghoa di legislative Kota Makassar. teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu “reproduksi kekuasaan” dari Pierre Bourdieu. Hasil penelitian ini terbukti etnis Tionghoa di Kota Makassar mampu menjalin relasi kuasa secara efektif. Terbukti dengan adanya tokoh politik dari etnis Tionghoa mendapat tempat startegis diberbagai bidang khususnya dalam lembaga legislatif Kota Makassar.
References
ANTARANEWS. (2019). Wajah Baru Dominasi Anggota DPRD Makassar Terpilih. Available at https://www.antaranews.com/berita/872726/wajah-baru-dominasi-anggota-dprd-makassar-terpilih#mobile-src accessed on November 2021
Bourdieu, P. (1989). Social space and symbolic power. Sociological theory, 7(1), 14-25. https://doi.org/10.2307/202060
Clark, T. N. (2018). The New Political Culture. Routledge.
Barelly, A. M., Muhammad, M., Kambo, G. A., & Abdillah, A. (2021). The Political Identity of Ethnicity in the Local Election of Makassar City 2018. Journal of Governance, 6(2), 272-284 http://dx.doi.org/10.31506/jog.v6i2.12719
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2016). Qualitative Inquiry And Research Design: Choosing Among Five Approaches. Sage Publications.
Darwis, H. D. (2013). Budaya Tionghoa Di Makassar, Cross Culture Yang Belum Tuntas. SOCIUS: Jurnal Sosiologi, 13(1), 39-43. https://journal.unhas.ac.id/index.php/socius/article/view/395
Fashri, F. (2007). Penyingkapan Kuasa Simbol: Apropriasi Reflektif Pemikiran Pierre Bourdieu. Yogyakarta: Juxtapose.
Fashri, F. (2014). Pierre Bourdieu: Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra.
Fitriani, S. (2018). Pemilu 2019, Tokoh Tionghoa Ramai Perebutkan Kursi Legislatif. [online] available at https://fajar.co.id/2018/10/20/pemilu-2019-tokoh-tionghoa-ramai-perebutkan-kursi-legislatif/ accessed on October 2021
Fitriani, S. (2018). Pemilu 2019, Tokoh Tionghoa Ramai Perebutkan Kursi Legislatif. Available at https://fajar.co.id/2018/10/20/pemilu-2019-tokoh-tionghoa-ramai-perebutkan-kursi-legislatif/ accessed on November 2021
Gatara, S., & Said, M. D. (2007). Sosiologi Politik: Konsep Dan Dinamika Perkembangan Kajian. Bandung: Pustaka Setia.
Haboddin, M. (2012). Menguatnya politik identitas di ranah lokal. Jurnal Studi Pemerintahan, 3(1). http://dx.doi.org/10.18196/jgp.2012.0007
Hakim, E. (2019). Harapan Pedagang Etnis Tionghoa Makassar di Pemilu 2019. [online] available at https://www.liputan6.com/regional/read/3935978/harapan-pedagang-etnis-tionghoa-makassar-di-pemilu-2019 accessed on October 2021
Hapsa, H., & Purnomo, E. P. (2016). Relasi Kuasa Identitas Etnis Dilembaga Legislatif Periode 2014-2019 (Studi Kasus Anggota DPRD Etnis Bugis Dikabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau). Journal of Governance and Public Policy, 3(1). http://dx.doi.org/10.18196/jgpp.2016.0053
Idi, A. (2018). Konflik etno religius di Asia Tenggara. LKIS PELANGI AKSARA.
Irianto, A. M. (2013). Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia. Humanika, 18(2). https://doi.org/10.14710/humanika.18.2.
Irwan, I. (2018). Masyarakat Tionghoa Di Era Modernisme Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Pena: Sains dan Ilmu Pendidikan, 10(2), 29-36. http://ojs.stkippi.ac.id/index.php/jip/article/view/149
Juliastutik, J. (2010). Perilaku Elit Politik Etnis Tionghoa Pasca Reformasi. Jurnal Humanity, 6(1), 11537. https://www.neliti.com/publications/11537/perilaku-elit-politik-etnis-tionghoa-pasca-reformasi
Lukmantoro, T. (2008). Kematian Politik Ruang. Jakarta: Kompas.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook.
Muchlis, A. (2018). Hanya Di Partai Ini Warga Tionghoa Maccaleg di Sulsel Dan Makassar. Available at https://makassar.tribunnews.com/2018/07/19/hanya-di-pertai-ini-warga-tionghoa-maccaleg-di-sulsel-dan-makassar accessed on November 2021
Muhtadi, B. (2013). Politik uang dan dinamika elektoral di Indonesia: Sebuah kajian awal interaksi antara “Party-ID” dan Patron-Klien. Jurnal Penelitian Politik, 10(1), 17. https://doi.org/10.14203/jpp.v10i1.217
Pattisahusiwa, D. (2019). Menegenal Sosok Erick Horas Wakil Ketua DPRD Makassar. [online] available at http://www.inspirasimakassar.com/mengenal-sosok-erick-horas-wakil-ketua-dprd-makassar/ accessed on November 2021
Prianto, A. L., Malik, I., Rusnaedy, Z., Khaerah, N., Abdillah, A., Lestari, D., & Angraini, A. (2021). Demokrasi Lokal Dan Pemilihan Kepala Daerah Pasangan Calon Tunggal. Makassar: Subaltern Inti Media.
Purbasari, V. A., & Suharno, S. (2019). Interaksi Sosial Etnis Cina-Jawa Kota Surakarta. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 21(1), 1-9. https://doi.org/10.25077/jantro.v21.n1.p1-9.2019
PUTRI, R. H. S. (2013). Partisipasi Politik Etnis Tionghoa dalam Pemilukada Tahun 2009 (studi Kasus Desa Kragan Kec. Kragan Kab. Rembang). Paradigma, 1(1). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/paradigma/article/view/1696
Pye, L. W., & Verba, S. (2015). Political Culture And Political Development. Princeton University Press.
Rahardjo, T. (2005). Kebijakan Pemerintah Tentang Etnis Cina. Dialogue Jiakp, 2(2), 780-802. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/oai
Rothschild, J. (1981). Ethnopolitics. Columbia University Press.
Rusnaedy, Z. (2020). Dinasti Politik di Aras Lokal. Penerbit Deepublish.
Sjaf, S. (2014). Politik Etnik: Dinamika Lokal di Kendari. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sugiarti, L. R. (1999). Interaksi Antar Etnis Ditinjau Dari Sikap Mahasiswa Etnis Jawa Terhadap Etnis Cina Pada Mahasiswa Etnis Jawa (Doctoral Dissertation, Prodi Psikologi Unika Soegijapranata).
Sunarto, K. (2005). Pengantar sosiologi. Universitas Indonesia Publishing.
Suryadinata, L. (1984). Dilema Minoritas Tionghoa. Grafitipers.
Susetyo, D. B. (2002). Krisis Identitas Etnis Cina Di Indonesia. Psikodimensia-Kajian Ilmiah Psikologo, 2, 61-71. https://www.researchgate.net/profile/D-P-Susetyo/publication/328980214_Krisis_Identitas_Etnis_Cina_di_Indonesia/links/5bee55714585150b2bba1b67/Krisis-Identitas-Etnis-Cina-di-Indonesia.pdf
Swartz, D. (2012). Culture and power: The sociology of Pierre Bourdieu. University of Chicago Press.
Trinugraha, Y. H. (2013). Politik Identitas Anak Muda Minoritas: Ekspresi Identitas Anak Muda Tionghoa Melalui Dua Organisasi Anak Muda Tionghoa Di Surakarta Pasca Orde Baru. Jurnal Studi Pemuda, 2(2), 172-186. https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.32046
Warnaen, S. (2002). Stereotip Etnis Dalam Masyarakat Multietnis. Matabangsa.
Waty, E. G. M. (2016). Orientasi Politik Etnis Tionghoa Di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin.
Wirawan, J. (2019). Pemilu 2019: Pileg Dibayangi Pilpres, ‘kami tenggelam’. [online] available at https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47688451 accessed on November 2021
Woolf, N. H., & Silver, C. (2017). Qualitative Analysis Using Nvivo: The Five-Level Qda® Method. Routledge.
Waty, E. G. M. (2016). Orientasi Politik Etnis Tionghoa Di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin.
Copyright (c) 2022 Journal of Governance and Local Politics (JGLP)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.