Pola Makan dan Hubungannya dengan Kadar Asam Urat pada Masyarakat Pesisir

  • Sri Yolandari Program Studi Diploma Tiga Farmasi, Jurusan Kesehatan, Politeknik Baubau, Indonesia
  • Wa Ode Syafriah Politeknik Baubau
  • Evi Mustiqawati Program Studi Diploma Tiga Farmasi, Jurusan Kesehatan, Politeknik Baubau, Indonesia
  • Ratih Nurwanti Program Studi Diploma Tiga Farmasi, Jurusan Kesehatan, Politeknik Baubau, Indonesia
  • Desi Dwi Yanti Program Studi Diploma Tiga Farmasi, Jurusan Kesehatan, Politeknik Baubau, Indonesia
Keywords: Pola makan, kadar asam urat, Purin, Masyarakat pesisir, Farmasi komunitas

Abstract

Hiperurisemia merupakan gangguan metabolik yang dapat menyebabkan gout arthritis dan komplikasi sistemik lainnya. Kondisi ini banyak ditemukan pada masyarakat pesisir yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan laut tinggi purin namun rendah konsumsi serat, serta minim edukasi gizi. Pola makan menjadi salah satu determinan penting dalam peningkatan kadar asam urat. Penelitian ini menyoroti urgensi pendekatan farmasi komunitas untuk mencegah hiperurisemia melalui edukasi pola konsumsi berbasis bukti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan kadar asam urat pada masyarakat pesisir. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 47 responden usia 45–59 tahun dipilih menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner frekuensi makanan dan alat pengukur kadar asam urat digital. Analisis dilakukan dengan uji Chi-Square. Sebanyak 55,31% responden memiliki kadar asam urat tinggi. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pola makan dengan kadar asam urat (p = 0,000). Pola makan berhubungan secara signifikan dengan kadar asam urat. Edukasi oleh tenaga farmasi sangat diperlukan dalam upaya preventif dan promotif, khususnya di wilayah masyarakat pesisir dengan risiko tinggi asupan purin.

References

Afnuhazi, R., 2019. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asam urat pada lansia (45–70 tahun). Human Care Journal, 4(3). Available at: https://ojs.fdk.ac.id/index.php/humancare/article/view/242.

Amiruddin, M., Nuddin, A. & Hengky, H.K., 2019. Pola konsumsi sebagai faktor risiko kejadian penyakit asam urat pada masyarakat pesisir Teluk Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan, 2(2), pp.240–250. Available at: https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes/article/view/147.

Ariasti, D. & Lestari, W., 2015. Hubungan antara konsumsi emping melinjo dengan kejadian asam urat pada warga di Desa Wadunggetas Wonosari Klaten. KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(2), pp.38–44. https://doi.org/10.37831/jik.v3i2.69.

Fauzan, 2016. Hubungan asupan purin dengan kejadian gout arthritis di Wilayah Puskesmas Tanjungsari Pacitan. Jurnal Ilmu Kesehatan

Hambatara, S.A., Sutriningsih, A. & Warsono, 2018. Hubungan antara konsumsi asupan makanan yang mengandung purin dengan kadar asam urat pada lansia di Desa Tulungrejo Kecamatan Ngantang. Nursing News, 3(1), pp.719–728.

Jakse, P. B., 2019. Uric Acid and Plant-Based Nutrition. Nutrients, 11(1736). https://doi.org/10.3390/nu11081736.

Juhari, 2016. Hubungan pola makan dengan kadar asam urat pada pra lansia di RT 02/RW 02 Desa Candimulyo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Skripsi, STIKes Jombang. Available at: https://repository.itskesicme.ac.id/id/eprint/5011/1/Skripsi%20Jamhuri.pdf.

Lestari, E., dkk., 2013. Hubungan makanan sumber purin dengan kadar asam urat pada wanita usia 45-59 tahun di Desa Sanggrahan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia.

Lindawati, R.Y., Febriyona, R. & Sudirman, A.N.A., 2023. Pengaruh air rebusan kumis kucing terhadap penurunan asam urat di Desa Manawa Kecamatan Patilanggio. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 3(1), pp.49–59. https://doi.org/10.55606/jrik.v3i1.1223.

Mahmudi, A., dkk., 2024. Farmakologi Klinik Terapan. Jakarta: EGC.

Mahmudi, M., Safitri, D.N.R.P. & Mubin, M.F., 2024. Penurunan nyeri dan kadar asam urat pada penderita gout arthritis dengan terapi akupresur pada titik Taixi (KI 3). Holistic Nursing Care Approach, 4(1). Available at: https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/HNCA/article/view/12873.

Nasution, R.A. & Harahap, U., 2023. Aktivitas antihiperurisemia daun kursen (Elephantopus scaber). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 21(1), pp.55–60.

Pangestu, G.A., Rahmawati, I.R.P. & Windartik, E., 2022. Hubungan pola makan dengan kadar asam urat pada penderita gout arthritis di Posyandu Lansia Desa Sumbersono Kecamatan Dlanggu. Skripsi, Universitas Bina Sehat PPNI. Available at: https://repositori.ubs-ppni.ac.id/handle/123456789/1246.

Sari, R.A., Lestari, D. & Wulandari, M., 2022. Efek ekstrak daun sirsak terhadap penurunan kadar asam urat pada model tikus hiperurisemia. Jurnal Fitofarmaka Indonesia, 9(3), pp.112–119.

Simamora, R.H. & Saragih, R., 2019. Penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat: Perawatan penderita asam urat dengan media audiovisual. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (JPPM), 6(1). Available at: https://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/article/view/20719.

Soekanto, S., 2012. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Wirawan, I.G., dkk., 2020. Uji efek ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap kadar asam urat tikus putih. Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, 11(2), pp.99–10 Afnuhazi, R., 2019. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asam urat pada lansia (45–70 tahun). Human Care Journal, 4(3). Available at: https://ojs.fdk.ac.id/index.php/humancare/article/view/242.
Published
2025-08-29
How to Cite
Yolandari, S., Syafriah, W. O., Mustiqawati, E., Nurwanti, R., & Yanti, D. D. (2025). Pola Makan dan Hubungannya dengan Kadar Asam Urat pada Masyarakat Pesisir. urnal romotif reventif, 8(4), 999-1006. https://doi.org/10.47650/jpp.v8i4.2157
Abstract viewed = 17 times
PDF downloaded = 12 times