Faktor Yang Berhubungan Dengan Drop Out Pengobatan Pada Penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Puskesmas Bontonompo II Kabupaten Gowa

  • Syahridal Syahridal Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar
  • Kartini Kartini
  • Hardianto Haris Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar
Keywords: drop out, treatment, pulmonary TB

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini merupakan penyakit dengan angka kematian yang terus meningkat setiap tahunnya. Mahalnya biaya kesehatan setiap tahun diperkirakan menyebabkan 9 juta kasus TB baru dan 2 juta diantaranya meninggal. Kendala dalam pengelolaan TB paru adalah berhenti minum obat sebelum selesai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan putus pengobatan pasien TB Paru di Puskesmas Bontonompo II. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru yang berobat di Puskesmas Bontonompo II, dengan sampel kasus 25 orang putus pengobatan dan sampel kontrol 25 orang tidak putus pengobatan. Sampel menggunakan purposive sampling, dan pengumpulan data berupa angket dan diuji menggunakan uji chi-square dengan taraf signifikansi = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan pasien, dukungan PMO, motivasi keluarga, efek samping obat, dan dukungan petugas kesehatan dengan putus pengobatan pasien TB paru di Puskesmas Bontonompo II Kabupaten Gowa.

References

Firdaus M.A, 2020, jumlah penderita TBC di Indonesia masih tinggi, https://www.ayopurwakarta.com/read/2020 /07/21/5559/jumlah-penderita-tbc-di-indonesia-masih-tinggi. Diakses pada

Ilmah, F., & Rochmah, T. N. (2015). Kepatuhan pasien rawat inap diet diabetes mellitus berdasarkan teori kepatuhan niven. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 3(1), 60-69.

Klemens, M. (2018). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian drop out pengobatan kategori I pada penderita Tb Paru di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Kupang. CHMK Health Journal, 2(2).

Marlinae, L., 2019, Desain Kemandirian Pola Perilaku Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Tb Anak Berbasis Android, Jakarta.

Muture, et al. 2011. Factors Associated with Default Treatment Among Tuberculosis Patients in Nairobi Province, Kenya: Case Control Study.Biomed Central Public Health.

Seniantara, I. K., Ivana, T., & Adang, Y. G. (2018). Pengaruh efek samping OAT (obat anti tuberculosis) terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TBC di puskesmas. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI), 3(2), 1-12.

Suhardini, 2020, Buletin eliminasi tuberkulosis volume 1 tahun 2020, Jakarta.

Suyami (2015), Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB Paru di Puskesmas Trucuk II Klaten. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(24), 52-61. Diakses dari https://lib.unnes.ac.id/27967/1/6411411043.pdf.

Safri, F. M., Sukartini, T., & Ulfiana, E. (2014). Analisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pasien TB paru berdasarkan Health Belief Model di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulsari, Kabupaten Jember. Indonesian Journal of Community Health Nursing, 2(2).
Published
2022-08-10
How to Cite
Syahridal, S., Kartini, K., & Haris, H. (2022). Faktor Yang Berhubungan Dengan Drop Out Pengobatan Pada Penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Puskesmas Bontonompo II Kabupaten Gowa. urnal romotif reventif, 5(1), 59-65. https://doi.org/10.47650/jpp.v5i1.472