Pengaruh Kondisi Fisik Lingkungan Terhadap Angka Kuman Udara Dan Keberadaan Bakteri Staphylococcus Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
Abstract
Udara sangat mutlak diperlukan oleh setiap orang, namun adanya udara yang terkontaminasi oleh mikroba patogen dalam udara masuk ke saluran napas penjamu dalam bentuk droplet nuklei yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk atau bersin, bicara atau bernapas melalui mulut atau hidung. Faktor lingkungan fisik udara tertentu dapat mempengaruhi angka kuman udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi fisik lingkungan terhadap angka kuman udara dan mengidentifikasi keberadaan bakteri staphylococcus di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh udara yang ada di ruang perawatan RSIF Makassar, yang diambil pada 30 titik/ruang perawatan. Desain yang digunakan adalah Cross Sectional, variabel independentnya lingkungan fisik dan variabel dependentnya angka kuman udara. Dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 dan menggunakan uji regresi logistik untuk melihat variabel yang paling berpengaruh. Dari hasil identifikasi ditemukannya bakteri staphylococcus sp dan staphylococcus aureus pada ruang perawatan. Pada pengukuran masing- masing variabel menunjukkan bahwa sebagian besar variabel penelitian tidak memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004. Hasil uji hubungan berdasarkan faktor lingkungan fisik terhadap angka kuman udara diperoleh nilai p < 0,05 untuk suhu (p = 0,009), pencahayaan (p =0,024), dan kelembaban (p =0,034) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara ketiga faktor lingkungan tersebut terhadap angka kuman
References
AN, Tinah. 2016. Faktor Yang Berhubungan Dengan Angka Kuman di Ruang Rawat Inap RSUD DR. M. Haulussy Ambon provinsi Maluku. Yogyakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Gadjah Mada.
Abdullah, Tahir. 2011. Lingkungan Fisik dan Angka Kuman Udara Ruangan di Rumah Sakit Umum Haji Makassar, Sulawesi Selatan.
Dewi E. dkk, 2016. Tingginya Prevalensi MRSA pada Isolat Klinik Periode 2010- 2014 di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Indonesia. Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2. Online: http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/1200. (diakses 8 Agustus 2016)
Depkes. RI. 1999. Kepmenkes RI No.829/Menkes/SK/VII/1999, Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.
Depkes RI. Jakarta. 2004. Depkes RI. No 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta.
Haryono. 2013. Infeksi Nosokomial Rumah Sakit. Jakarta: Renika.
Muntaha, Rizal dkk. 2016. Faktor Lingkungan Fisik Ruangan dengan Angka Kuman Udara Ruang Rawat Inap Gedung Sitti Hajar Rumah Sakit Islam Sultan Hadlirin Jepara. Vol. 1, No. 5- Oktober. On-line http://jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/
Nugroho, Didik Agus. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Angka Kuman Udara di Rawat Inap Kelas III RSUD Dr.moewardi surakarta. Semarang. Fakultas Kesehatan Masyarakat universitas Diponegoro.
Wikansari. 2012. Pemeriksaan Total Kuman Udara dan Staphylococus Aureus di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit X Kota Semarang Tahun 2012.