Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan Terhadap Kejadian Syndrom Dispepsia Di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar

  • Ivan Wijaya Universitas Pancasakti Makassar
  • Nur Hamdani Nur Universitas Pancasakti Makassar
  • Herlinda Sari Universitas Pancasakti Makassar
Keywords: Gaya hidup, pola makan, sindrom dyspepsia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok, hubungan kebiasaan minum beralkohol, hubungan keteraturan makan dan hubungan kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas dengan kejadian sindrom dispepsia di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar dengan jumlah responden sebanyak 79 orang. Hasil penelitian diperoleh dari hasil survey dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian sindrom dispepsia (pvalue=0,190), Ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dengan kejadian sindrom dispepsia (pvalue=0,040), Ada hubungan kebiasaan konsumsi makanan pedas dengan kejadian sindrom dispepsia (pvalue=0,000) dan ada hubungan keteraturan makan dengan kejadian sindrom dispepsia di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar (pvalue=0,000). Diharapkan bagi masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup dengan tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan menjaga pola makan dengan frekuensi makan 3 kali dalam sehari dan mengurangi konsumsi makanan pedas dan bagi pihak rumah sakit untuk melakukan konseling tentang pencegahan sindrom dispepsia kepada penderita, sehingga kejadian ini tidak terulang lagi

References

Ambarawati, 2005, Gambaran trait kepribadian, kecemasan dan strees serta strategi coping pada penderita dyspepsia fungsional (tesis) (On-Line), Universitas Indonesia, Jakarta.

Abdullah & gunawan 2012, Dyspepsia Divisi Gastroenterology Bagian Ilmu Penyakit Dalam fakultas kedokteran universitas Indonesia, Jakarta. vol.39 No.9,

Almatsier S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Annisa. (2009). Hubungan ketidakteraturan makan dengan sindroma dispepsia remaja perempuan di SMA Plus AlAzhar Medan.

Brun & kuo, 2010, functional dyspepsia ther adv gastroenterol, Vol.3 NO.3 Hal.145-164.

Beyer PL. 2004. Medical Nutrition Therapy for Upper Gastrointestinal Tract Disorders. Di dalam: Mahan LK dan Escott-stump SE, editor. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy 11th Edition. Philadelphia: Saunders hlm. 686-703.

Berdanier CD, Dwyer J, Feldman EB. 2008. Handbook of Nutrition and Food.Ed II.

Depkes RI, 2011, Profil kesehatan, kemenkes RI, Jakarta.

Dewi A, 2017, Hubungan Pola Makan Dan Karakteristik Individu Terhadap Sindrom Dyspepsia Pada Mahasiswa Ang.2015 & 2016 (On-Line) fakultas kedokteran universitas hasanuddin.

Djojoningrat, 2009, Dyspepsia Fungsional, buku ajar ilmu penyakit dalam edisi ke -5, balai penerbit FK UI. Jakarta.

Djojoningrat D. 2001. Dispepsia Fungsional. Di dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 3th Ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta

Drug dan stanciu, 2007 “functional dyspepsia: recent advance (progresses) in pathophysiology and treatment, a jurnal of clinical medicine, 2 (4) : 311-315 (On-Line).

Dwijayanti H, Ratnasari N, dan Susetyowati. 2008. Asupan Natrium dan Kalium Berhubungan dengan Frekuensi Kekambuhan Sindrom Dispepsia Fungsional. Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol. 5 No 1: 36-40.

Ettinger S. 2000. Macronutrients: Carbohydrates, Proteins, and Lipids. Di dalam: Mahan LK dan Escott-stump SE, editor. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy 11th Edition. Philadelphia: Saunders hlm. 37-73.(On-Line)

Goshal dkk 2011 “epidemiology of uninvestigated and functional dyspepsia in asia : fact and fiction JNM , 17 (3).

Ganong WF. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta

Husna, 2016 “hubungan tingkat kekerapan konsumsi kopi dengan kejadian dyspepsia di puskesmas kartasuro (On-Line)

Haag dkk, 2018 “impairment of health-related quality of life in functional dyspepsia and chronic liver disease: the influence of depresionand anxienty, aliment pharmacol ther,27:561-571

Harahap, 2010 “karakteristik pasien dyspepsia yang rawat inap di rumah sakit umum sundani medan tahun 2008” (On-Line), fakultas kesehatan masyarakat.Medan.

Harahap, Y. 2009. Karakteristik penderita dispepsia rawat inap di RS Marthara Friska Medan tahun 2007. (On-Line). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hardinsyah dan Briawan D. 1994. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Irianto, 2015 “Memahami Berbagai Macam Penyakit, Alfabeta. Bandung

Kaplan dkk,2010 “teori kepribadian dan psikopatologi, synopsis psikiater binarupa aksara publisher, hal 372-394

Khumaidi M. 1994. Gizi Masyarakat. BPK Gunung Mulia. Jakarta

Khomsan A. 2002. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jurusan Gizi. Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Laksono, 2011 “dyspepsia, retrieved mei 15,2015, avaitble from chapter II pdf-usu institutional repository, usu.ac.id >bitstream (On-Line)

Max Griswold, 2018. Studi: tak ada ukuran “masih aman” bagi alcohol. http://amp-dw.com.

Mudjaddid, 2009 “dyspepsia fungsional, buku ajar: ilmu penyakit dalam edisi ke -5 balai penerbit fk ui hal 10-2109. Jakarta

Micut dkk, 2012 “a review of the psychoemotional factors in functional dyspepsia

Mahadeva, 2006 “epidemiologi of functional didpepsia : a global perspective pubmed, 12(17) : 2661-6266

Nadesul. 2005. Sakit Lambung, Bagaimana Terjadinya. [terhubung berkala]. http://www.kompas.com

Oudenhave dkk,2008 “determinants of symptoms in functional dyspepsia : gastric sensorimotor functional, psychosocial factorsor somatisation ? gut, 57:1666-16673.

Purnamasari, L. 2017. Faktor risiko, klasifikasi, dan terapi sindrom dispepsia. Continuing Medical Education, 44(12), 870–873. (On-Line)

Putheran, A. (2011). Jam piket tubuh manusia. Djogjakarta, Diakses Pada Tanggal 12 Juni 2019

Saad, R. J. & Chey, W. D. 2006. Review Article: Current and Emerging Therapies for Functional Dispepsia. Aliment Pharmacol Ther; 24: 475-492.

Sudoyo, AW., dkk. 2009. Buku ajar ilmu penyakit dalam; edisi V jilid I. Interna Publising, Jakarta

Susilawati, Palar, S., & Waleleng, B. J., 2013. Hubungan pola makan dengan kejadian sindrom dispepsia fungsional pada remaja di Madrasa Aliyah Negeri Model Manado. Jurnal Ilmiah Kedokteran Klinik, 1(2), 23-33.

Soo, S., Forman, D., Delaney, B.C., Moayyedi, P. 2004. A Systematic Review of Psychological Therapiesfor Nonulcer Dispepsia.Am J Gastroenterol,99:1817-1822.

Schmidt-Martin,D. andQuigley, E. M. M. 2011. The Definition of Dispepsia. In: Duvnjak M, editor. Dispepsia in Clinical Practice. New York: Springer Science+Business Media. p. 1-8.

Tack, J., Talley, N. J., Camilleri, M., Holtmann, G., Hu, P., Malagelada, J.R., Stanghellini, V. 2006. Functional Gastroduodenal Disorders. Gastroenterology,130:1466-1479.

Wilson LM dan Lester J. 1994. Lambung dan Duodenum. Di dalam: Price SA dan Wilson LM, editor.Patofisiologi. EGC. Jakarta
Published
2020-08-27
How to Cite
Wijaya, I., Nur, N., & Sari, H. (2020). Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan Terhadap Kejadian Syndrom Dispepsia Di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Makassar. urnal romotif reventif, 3(1), 58-68. https://doi.org/10.47650/jpp.v3i1.149

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>